Salin Artikel

Skandal 1MDB Bikin Gubernur Bank Sentral Malaysia Mundur

Muhammad mundur setelah munculnya klaim atas peran otoritas moneter dalam skandal perusahaan pendanaan negara 1MDB yang juga melibatkan mantan perdana menteri Najib Razak.

Pemerintah menerima pengunduran diri Muhammad tanpa merilis alasan khusus.

Dalam sebuah catatan kepada karyawan Bank Negara Malaysia, Muhammad menyatakan sedang bersiap untuk melepaskan posisinya guna melindungi citra dan reputasi dari bank sentral.

Persepsi negatif kini tertuju pada otoritas moneter atas pembelian tanah dari pemerintah yang terkait penyalahgunaan dana publik, korupsi, dan skandal 1MDB.

"Ini sama sekali tidak benar. Bank Negara Malaysia tidak akan pernah menjadi pihak dalam kegiatan yang mengkhianati kepercayaan publik," ucap Muhammad.

Sejauh ini, Mahathir belum memutuskan pengganti bankir lulusan Harvard tersebut. Mahathir butuh persetujuan raja untuk menentukan penerus Muhammad.

Bank Negara Malaysia menjadi sorotan terkait kasus pembelian tanah pemerintah di Kuala Lumpur pada akhir 2017.

Pemerintahan Najib menjual lahan di ibu kota senilai 2 miliar ringgit atau sekitar 6,9 triliun kepada bank sentral.

Kementerian Keuangan menyebut, uang dari hasil penjualan itu digunakan untuk memenuhi kewajiban utang 1MDB.

Bank sentral bersikeras pembelian tersebut masih termasuk dalam nilai yang wajar.

Muhammad telah bekerja di bank sentral sejak 1984. Jabatan gubernur Bank Negara Malaysia baru dilakoninya selama dua tahun terakhir.

Sementara, masa jabatannya sebagai gubernur Bank Negara Malaysia akan berakhir pada 2021.

Dia menggantikan posisi Zeti Akhtar Aziz yang selama 16 tahun menjabat sebagai gubernur bank sentral. Zeti mundur setelah berselisih dengan Najib ketika tuduhan korupsi terus meningkat.

https://internasional.kompas.com/read/2018/06/06/15124301/skandal-1mdb-bikin-gubernur-bank-sentral-malaysia-mundur

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke