Belum Genap Sepekan Ramadhan, Polisi UEA Tangkap 91 Pengemis

Departemen cybercrime kepolisian Dubai memantau pengemis secara elektronik, melalui sistem e-patroli.

Wakil Kepala Polisi Dubai Divisi Investigasi, Mohammad Rashid bin Sari Al Muhairi, mengatakan kebanyakan pengemis ditangkap di area pasar, dekat masjid, dan perumahan.

Dia memperingatkan kepada masyarakat agar tidak terkecoh dengan berbagai trik dari pengemis untuk menarik simpati.

"Kami punya tim untuk mengambil tindakan keras kepada pengemis selama Ramadhan," ucapnya.

"Masyarakat seharusnya tidak simpati kepada pengemis karena mereka berpura-pura cacat atau memiliki penyakit tertentu," imbuhnya.

Al Muhairi menyatakan, pengemis yang ditangkap polisi memiliki fisik yang sempurna dan tidak sakit.

Kepala Polisi Dubai Divisi Infiltrasi, Ali Salem Al Shamsi, mengatakan mayoritas pengemis berasal dari Asia yang masuk ke UEA dengan menggunakan visa kunjungan sebagai pengusaha.

"Mereka berpura-pura difabel atau sakit, dan tidak bisa beekrja. Mereka pengunjung dan beberapa masuk ke sini sebagai pengusaha," ucapnya.

Polisi juga menangkap beberapa perempuan setempat yang memanfaatkan anak mereka untuk menarik simpati masyarakat.

Seorang pengemis perempuan ditangkap bersama bayinya di sebuah mal, dan yang lain ditangkap ketika bersembunyi di antara mobil yang terparkir.

"Satu pengemis menggunakan kursi roda, menyembunyikan tangannya di dalam baju dan berpura-pura telah diamputasi. Padahal, kondisi fisiknya sempurna," kata Al Shamsi.

Pada Ramadhan tahun lalu, polisi menangkap 154 pengemis, menurun dibandingkan Ramadhan 2016 sebanyak 641 pengemis. Sepanjang tahun ini, polisi Dubai telah menangkap 232 polisi.