Salin Artikel

Najib Razak Dituduh Berusaha Halangi Investigasi Skandal 1MDB

Dilaporkan AFP Senin (14/5/2018), tuduhan itu dilayangkan oleh mantan direktur investigasi di Komisi Anti-korupsi Malaysia (MACC), Abdul Razak Idris.

Wakil Ketua MACC, Azam Baki, membenarkan kalau Abdul mengisi keluhan terkait skandal 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyebut, 1MDB diduga menerima dana sebesar 4,5 miliar dolar AS, atau sekitar Rp 62,8 triliun.

Selain 1MDB, dalam laporan yang dilayangkan Abdul, Najib juga dituding berusaha menghalangi penyelidikan dugaan dana pensiun.

"Alasan saya mengisi laporan tersebut supaya MACC bisa mengambil tindakan yang cepat," kata Abdul seperti diwartakan The Star.

Dia melanjutkan, terdapat beberapa orang yang mulai menyiratkan kekhawatiran karena tindakannya dianggap sangat berani.

Namun, dia tetap dalam keputusanya. "Saya sudah berusia 69 tahun. Jika saya mati, saya bakal mati bagi negara ini," tegasnya.

Perdana menteri yang baru, Mahathir Mohamad, telah mengeluarkan pencekalan terhadap Najib dan seluruh keluarganya.

Sebab, muncul kabar kalau Najib dan istrinya, Rosmah Mansor, berada dalam daftar penumpang pesawat yang bakal terbang ke Jakarta Sabtu (12/5/2018).

Kasus 1MDB tersebut mencuat ketika Wall Street Journal memublikasikan dokumen yang menunjukkan Najib menerima dana 681 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp 9,5 triliun ke rekening pribadinya.

Mantan PM yang berkuasa selama dua periode tersebut bersikeras bahwa uang itu merupakan donasi dari salah seorang anggota Kerajaan Arab Saudi.

Baik Najib dan 1MDB bersikeras tidak ada korupsi yang terjadi. Mantan PM berusia 64 tahun itu kemudian dibebaskan dari tuduhan setelah dilakukan investigasi internal.

https://internasional.kompas.com/read/2018/05/14/17003521/najib-razak-dituduh-berusaha-halangi-investigasi-skandal-1mdb

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke