Salin Artikel

Gedung Putih Berharap Inspeksi Nuklir Iran Tetap Dilanjutkan

Perjanjian yang secara resmi bernama Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) yang ditandatangani antara Teheran dengan lima negara besar di dunia tersebut disepakati pada 2015.

Kesepakatan itu memberlakukan pengawasan ketat terhadap fasilitas pengayaan nuklir Iran, memaksa Teheran membuka situs apa pun bagi tim pengawas dalam jangka waktu maksimal 24 hari dan pengawasan jarak jauh selama 24 jam di beberapa situs.

Perjanjian yang dibuat pada era Obama itu disebut memberikan pemantauan paling kuat yang memungkinkan akses ke situs-situs nuklir sensitif milik Iran.

Namun Presiden Trump, pada Selasa (8/5/2018), telah menyatakan keluar dari kesepakatan nuklir Iran tersebut. Meski demikian, presiden berusia 71 tahun itu menganggap inspeksi yang ketat masih perlu dilakukan.

"Kita harus memiliki akses untuk masuk dan memeriksa sebuah situs. Kita harus bisa masuk ke pangkalan militer mereka untuk melihat ada tidaknya kecurangan yang mereka lakukan," kata Trump dilansir AFP.

Gedung Putih mengharap tim inspeksi masih ada dan terus berada di bawah badan pengawas nuklir milik PBB, Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

"Kami berharap Iran akan masih menerapkan protokol tambahan dan bekerja sama dengan IAEA tanpa melihat kesepakatan nuklir masih ada atau tidak," kata seorang pejabat senior AS.

Selain AS, negara penandatangan kesepakatan nuklir Iran, yakni Inggris, China, Perancis, Jerman, Rusia dan Iran sendiri, telah berjanji akan melanjutkan kesepakatan tersebut.

https://internasional.kompas.com/read/2018/05/11/17321651/gedung-putih-berharap-inspeksi-nuklir-iran-tetap-dilanjutkan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke