Salin Artikel

AS Keluar dari Perjanjian Nuklir Iran, Boeing Berpotensi Kehilangan Rp 281 Triliun

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa (8/5/2018) untuk menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran akan mengancam potensi pemasukan dari perusahaan multinasional Boeing.

Perusahan pesawat terbesar di dunia ini telah memiliki kesepakatan penjualan armada total senilai 20 miliar dollar AS atau Rp 281,8 triliun kepada maskapai Iran.

Dilaporkan CNBC, pada kuartal pertama tahun ini, Boeing memperoleh order lebih dari 5.800 pesawat, termasuk lebih dari 4.600 pesanan untuk Boeing 737.

Boeing memang belum mencatatkan proyek dari maskapai Iran pada buku pesanannya. Namun, pesaing Boeing, Airbus, telah memasukkan order dari maskapai Iran ke dalam daftarnya.

"Terkait pengumuman hari ini, kami akan berkonsultasi dengan pemerintah AS untuk langkah selanjutnya," tulis pernyataan manajemen Boeing.

Diwartakan CNN Money, Boeing telah menyepakati penjualan 80 unit pesawat kepada Iran Air dan tambahan 30 unit pesawat untuk Iran Aseman Airlines.

Sebelumnya, Boeing pernah menyatakan kesepakatan terbesarnya dengan maskapai Iran pada Desember 2016. Saat itu, Iran Air memesan 80 pesawat jet, termasuk 50 unit Boeing 737 MAX 8.

Kemudian pada April 2017, Iran Aseman Airlines menandatangani perjanjian pembelian 30 unit pesawat Boeing 737 Max dan akan ditambahkan lagi sebanyak 30 unit.

Ketika mengumumkan kesepakatan dengan Iran Air, Boeing menyebutkan pemesanan pesawat itu mampu menciptakan 100.000 lapangan pekerjaan di AS.

Pada bulan yang sama, Airbus menyatakan, menjual 100 unit pesawatnya kepada Iran Air.

Kendati negara Eropa tidak mengenakan sanksi kepada Iran, penjualan Airbus ke Iran bisa dihambat oleh sanksi AS, sejak Airbus menggunakan sebagian bahan baku dari AS.

"Kami secara hati-hati menganalisis pengumuman tersebut," ujar Airbus dalam pernyataan.

https://internasional.kompas.com/read/2018/05/09/10105231/as-keluar-dari-perjanjian-nuklir-iran-boeing-berpotensi-kehilangan-rp

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke