Salin Artikel

Berita Populer: Propaganda Korut, hingga Pelajar Rusia di Luar Negeri Diimbau Pulang

Kemudian, Rusia memanggil sekitar 60.000 warga negaranya yang menempuh pendidikan di luar negeri untuk kembali ke rumahnya.

Kedua berita tersebut masuk dalam barisan berita populer kanal internasional sepanjang Rabu (25/4/2018) hingga Kamis (26/4/2018) pagi.

Berikut rangkuman empat berita perkembangan dunia yang bisa mengisi pagi Anda.

1. Kim Jong Un Perintahkan Penyebutan Korut Negara Pemilik Senjata Nuklir

Penyebaran propaganda kali ini terkait penyebutan bahwa Korut sekarang telah menjadi negara pemilik senjata nuklir.

Kabar itu terjadi setelah Kim mengumumkan bakal menghentikan program uji coba senjata nuklir dalam pertemuan Partai Buruh pekan lalu (20/4/2018).

Propaganda itu menyebut, keberhasilan menjadi negara bersenjata nuklir tak lepas dari peran Kim

Berita selengkapnya klik tautan di sini.

2. Menteri Saudi: Qatar Harus Bayar Pasukan AS di Suriah atau Ganti Rezim

Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir, menyatakan Qatar harus membayar biaya penempatan pasukan Amerika Serikat di Suriah.

Dia merujuk kepada keberadaan Pangkalan Al-Udeid yang terletak 30 kilometer di sebelah barat Doha. Di pangkalan tersebut, Washngton menempatkan 9.000 pasukan dan 100 pesawat.

Komando Sentral AS (CENTCOM) menggunakan pangkalan itu jika terjadi konflik di Suriah maupun Irak.

Berita selengkapnya klik tautan di sini.

3. Pelajar Rusia di Luar Negeri Diimbau Kembali Pulang

Imbauan itu diumumkan pada 16 April lalu sebagai tanggapan atas fenomena sikap Russophobia atau sentimen anti-Rusia yang berkembang.

Lembaga pemerintah yang bertugas membentuk citra Rusia dan mendukung warga yang tinggal di luar negeri menyebut, banyak insiden terkait Russophobia yang menyebar di banyak negara, terutama di Eropa.

Laporan dari surat kabar Kommersant menunjukkan, banyak kaum muda Rusia yang mengalami kesulitan di negara lain karena tindakan tidak ramah.

Berita selengkapnya klik tautan di sini.

4. Hari Ini dalam Sejarah: Pembangunan Terusan Suez Dimulai

Di kota Port Said, pada 25 Maret 1859, pembangunan Terusan Suez, sebuah jalur air buatan sepanjang 162 kilometer yang menembus Tanah Genting Suez dimulai.

Terusan ini dibuat untuk menghubungkan Laut Merah dan Laut Tengah sehingga bisa mempersingkat waktu pelayaran yang sebelumnya harus mengelilingi Tanjung Harapan, Afrika Selatan.

Survei serius pertama di tanah genting Suez dilakukan di masa pendudukan Perancis di akhir abad ke-18.

Penguasa Perancis saat itu Napoleon Bonaparte secara pribadi langsung memeriksa sisa-sisa kanal yang dibuat di masa Mesir kuno

Bagaimana kisah lengkap pembangunan Terusan Suez? Klik tautan di sini.

https://internasional.kompas.com/read/2018/04/26/07291731/berita-populer-propaganda-korut-hingga-pelajar-rusia-di-luar-negeri

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke