Korut Hentikan Aktivitas Nuklir, Ini Kata Negara Tetangga

Pemimpin Korut, Kim Jong Un, menyatakan kalau mereka tidak perlu lagi melakukan uji coba nuklir, dan fokus kepada pembangunan ekonomi.

Keputusan mereka itu mendapat reaksi dari negara-negara tetangga. Antara lain Jepang, Korea Selatan (Korsel), dan China.

Dilansir dari kantor berita AFP Sabtu (21/4/2018), berikut merupakan pernyataan ketiga tersebut menyikapi pengumuman Korut.

1. Korsel
Cheong Wa Dae atau Gedung Biru, nama Kantor Kepresidenan Korsel, melalui pernyataan resmi menyambut baik keputusan negara komunis tersebut.

Pengumuman Korut itu, lanjut Cheong Wa Dae, merupakan perkembangan berarti menuju tahap denuklirisasi di Semenanjung Korea seperti yang diinginkan dunia.

"Keputusan ini bakal menciptakan pengaruh positif jelang pertemuan antar-Korea, maupun pertemuan Utara dengan Amerika Serikat (AS)," ujar Seoul.

2. China
Sama seperti Korsel, Beijing menyatakan keputusan Korut itu bakal membantu proses denuklirisasi di kawasan tersebut.

Melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri Lu Kang, pemerintahan Xi Jinping itu bakal mendukung dialog maupun konsultasi yang dilakukan Korut.

"China percaya bahwa penghentian aktivitas nuklir itu demi mengembangkan ekonomi, dan menaikkan standar hidup rakyatnya," tutur Lu.

3. Jepang
Tidak seperti China dan Korsel, Jepang memilih untuk berhati-hati dalam menyikapi pengumuman yang dibuat oleh Korut.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berkata bahwa pengumuman tersebut merupakan langkah yang positif.

"Namun, yang paling penting adalah terdapat aksi denuklirisasi menyeluruh dan nyata. Saya ingin menekankan hal itu," kata Abe.

Pendapat yang tidak jauh berbeda diungkapkan oleh Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Keuangan, Taro Aso.

"Korut sudah sering membuat janji. Mereka pernah berkata bakal menyerahkan fasilitas nuklir. Namun pernyataan itu tidak pernah terlaksana," kata Aso.

Sementara Menteri Pertahanan Itsunori Onoder memperingatkan agar tidak cepat puas hanya karena Korut berkata tidak akan melakukan tes nuklir.

"Kami bakal melanjutkan kebijakan kami untuk menekan Pyongyang hingga mereka menyerahkan senjata pemusnah massal itu," tegas Onodera.