Salin Artikel

Korban Gempa Magnitudo 7,5 di Papua Niugini Lebih dari 100 Orang

Perdana Menteri Papua Niugini Peter O'Neill mengatakan, upaya pemulihan di wilayah yang terdampak gempa akan berlangsung selama bertahun-tahun.

Gempa magnitudo 7,5 menimpa kawasan pedalaman pegunungan di negara Pasifik itu, menyebabkan longsor sehingga menghalangi jalan dan listrik menjadi padam.

Sementara, gempa susulan memicu kekhawatiran masyarakat.

"Korban gempa diperkirakan mencapai lebih dari 100 orang, sengan masih banyak orang yang hilang dan ribuan orang terluka," katanya, Jumat (9/3/2018).

O'Neill mengatakan, pemerintah dan lembaga bantuan fokus untuk memberikan air bersih, makanan, dan tempat penampungan bagi korban, serta memulihkan saluran komunikasi dan listik.

"Tidak ada pemulihan yang cepat. Kerusakan yang terjadi akan membutuhkan waktu berbulan-bulan dan bertahun-tahun untuk diperbaiki," ucapnya.

Wilayah pedalaman Southern Highlands merupakan rumah bagi pengembangan industri terbesar di negara itu yang dijalankan oleh perusahaan energi asal Amerika Serikat ExxonMobil.

Penduduk curiga terhadap aktivitas pabrik yang mungkin menyebabkan rekahan hidrolik dan mengacaukan struktur bebatuan di bawahnya.

"Saya tidak ingin proyek tersebut melanjutkan operasinya sampai perusahaan dibebaskan karena dicurigai bertanggung jawab (gempa)," kata Gubernur Porvinsi Hela Philip Undialu.

Namun, O'Neill menyatakan tidak ada bukti pengembangan energi di Southern Highlands dan Hela berkaitan dengan gempa tersebut.

Dia juga telah meminta pemerintah Australia untuk melakukan peninjauan independen.

ExxonMobile memprediksi penutupan segala aktivitas operasional perusahaan selama 8 pekan.

Penutupan pabrik gas tersebut akan memiliki dampak besar terhadap ekonomi yang sangat bergantung pada sumber daya alam.

https://internasional.kompas.com/read/2018/03/09/14101911/korban-gempa-magnitudo-75-di-papua-niugini-lebih-dari-100-orang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke