Salin Artikel

Pusat Layanan Kesehatan dan Rumah Sakit di Gaza Segera Dibuka Kembali

Dilaporkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada Kamis (8/2/2018), setidaknya tiga rumah sakit dan 16 pusat kesehatan sempat tutup dan berhenti beroperasi karena kelangkaan dan kekurangan bahan bakar.

Ketersediaan bahan bakar menjadi sangat penting untuk pemberian pelayanan kesehatan. Bahan bakar diperlukan untuk menghidupkan generator yang menyediakan aliran listrik guna menjalankan sejumlah peralatan.

Wilayah Gaza hanya menerima aliran listrik selama beberapa jam setiap harinya, sehingga pelayanan kesehatan sangat bergantung pada alat generator. Bahan bakar untuk pusat medis di Gaza selama ini dipasok oleh PBB.

Setelah mendapat tuntutan darurat dari PBB, akhirnya UEA bersedia menyediakan hingga 2 juta dolar AS (sekitar Rp 27,3 miliar) untuk bahan bakar hingga setahun ke depan.

"Kami telah menerima pemberitahuan dari UEA bahwa mereka siap memberikan dana sebesar 2 juta dolar AS yang akan membuat situasi sedikit lebih mudah untuk beberapa bulan ke depan," kata Direktur WHO di Gaza, Mahmoud Dahar, dilansir AFP.

Ditambahkan Dahar, dengan adanya bantuan pendanaan tersebut, diharapkan belasan rumah sakit dan pusat layanan kesehatan yang sempat tutup dapat segera kembali beroperasi.

Keterbatasan listrik di Gaza terjadi sejak adanya blokade Israel selama satu dekade terakhir. Hal tersebut dilakukan untuk mengisolasi Hamas, namun dampaknya dirasakan seluruh warga Gaza.

https://internasional.kompas.com/read/2018/02/08/23145741/pusat-layanan-kesehatan-dan-rumah-sakit-di-gaza-segera-dibuka-kembali

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke