Salin Artikel

Salju Hitam Turun di Kazakhstan, Apa yang Terjadi?

Beberapa hari lalu, warga kota kecil Temirtau, Kazakhstan, dikejutkan dengan guyuran salju berwarna hitam nyaris seperti arang.

Warga yang kebingunan dan khawatir lalu menggunakan media sosial untuk meminta bantuan pemerintah menyelidiki fenomena itu.

"Kami tak bisa hidup seperti ini, kami kesulitan bernapas," ujar seorang netizen.

Pemerintah kemudian mengirimkan sejumlah ilmuwan yang terdiri dari para pakar independen dan petugas negara. Mereka bekerja sama mengungkap apa yang sedang terjadi.

Temirtau merupakan sentra industri besi Kazakhstan dan menjadi lokasi pabrik baja terbesar di negeri itu, Karaganda Meallurgical Combine.

Perusahaan ini dimiliki ArcelorMittal Termitau, anak perusahaan dari perusahaan internasional ArcellorMittal.

Akibatnya, banyak warga kota Temirtau yang meyakini polusi yang dihasilkan kompleks industri itulah yang mengubah salju menjadi hitam.

Warga yang marah kemudian mengumpulkan tanda tanda tangan untuk mengajukan petisi kepada Aliya Nazarbayeva, putri bungsu Presiden Nursultan Nazarbayev.

Aliya juga dikenal sebagai ketua Asosiasi Organisasi Ekologi Kazakhstan.

"Salju ini menunjukkan skala yang menakutkan dari emisi yang mengerikan. Semua debu pabrik berakhir di paru-paru kami dan anak-anak kami," demikian isi petisi itu.

Sementara itu, ArcelorMittal tidak membantah polusi yang dihasilkan pabrik tersebut berperan besar menjadikan salju yang turun berwarna hitam.

Wilayah Karaganda, tempat kota Termitau berada, dianggap sebagai daerah dengan level polusi udara terburuk di Kazakhstan.

Pada 2016, hampir 600.000 ton substansi berbahaya dilepaskan ke udara di Karaganda, demikian data dari komite statistik Kazakhstan.

Sementara pada Desember tahun lalu, Badan Meteorologi Nasional Kazakhsatan mencatat level hidrogen sulfat di Temirtau mencapai 11 kali lebih tinggi dari ambang batas yang ditetapkan pemerintah.

https://internasional.kompas.com/read/2018/01/14/12413131/salju-hitam-turun-di-kazakhstan-apa-yang-terjadi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke