Salin Artikel

Kisah Perang: Ditawan Jerman, Tentara Inggris Kabur demi Temui Kekasih

Namun, meloloskan diri berulang kali dari kamp tawanan perang Jerman untuk sekadar bertemu pujaan hati sungguh perbuatan yang amat luar biasa berani.

Horace Greasley, adalah prajurit Inggris biasa. Namun, namanya dikenal karena berulang kali meloloskan diri dari kamp tawanan Jerman di Polandia untuk bertemu kekasihnya.

Tak hanya itu, Horace bisa kembali ke dalam kamp tawanan tanpa diketahui penjaga usai memadu kasih dengan sang pujaan hati.

Horace lahir pada 25 Desember 1918 di Ibstock, Leicestershire, Inggris. Saat berusia 20 tahun, dia bekerja sebagai penata rambut dan saat perang pecah bersama saudara kembarnya Harold, dia mendaftarkan diri masuk kemiliteran.

Setelah mendaftar, Horace menjalani pelatihan selama tujuh pekan bersama Batalion ke-25 di Resimen Leicestershire sebelum dikirim ke Perancis bersama pasukan ekspedisi Inggris.

Dia kemudian menjadi tawanan perang pada Mei 1940 saat pasukan Inggris dipaksa mundur di Dunkirk, Perancis.

Setelah ditawan, Horace bersama ribuan tentara sekutu berjalan kaki selama 10 pekan menuju Belgia.

Di sana, dia kemudian dimasukan ke kereta api untuk dibawa ke kamp tawanan perang di Silesia, Polandia yang sudah diduduki Jerman.

Banyak rekan-rekan Horace meninggal dunia dalam perjalanan menuju Polandia karena kondisi yang amat buruk. Horace cukup beruntung bisa tiba di Polandia dalam kondisi hidup.

Di kamp tawanan inilah Horace berkenalan dengan Rosa Rauchbach, gadis berusia 17 tahun putri pemilik pabrik marmer yang terletak tak jauh dari kamp tawanan perang.

Karena Rosa bisa berbahasa Inggris, maka dia bekerja sebagai penerjemah bagi tentara Jerman. Saat itulah, Horace dan Rosa berkenalan dan semakin akrab.

Singkat kata, keduanya jatuh cinta meski menyadari hal itu amat berisiko bagi keselamatan mereka berdua.

Hanya dalam hitungan pekan, sejoli yang dimabuk cinta itu bertemu diam-diam menghindari tentara Jerman yang berjaga.


Celakanya, setelah setahun berada di kamp Silesia, Horace kemudian dipindahkan ke kamp tawanan baru bernama Freiwaldau yang berjarak 65 kilometer dari lokasi lama.

Bagi sebagian orang, pemindahan ini berarti akhir dari kisah cinta yang indah, tetapi Horace tak mau menyerah dan dia bertekad untuk tetap bertemu dengan Rosa.

Di Freiwaldau, Horace melakukan semua pelariannya demi cinta. Masalahnya, negeri netral terdekat dari kamp itu adalah Swedia yang berjarak hampir 650 kilometer.

Jadi, Horace berpikir, dia harus kembali ke kamp tawanan itu setelah bertemu dengan Rosa kekasih hatinya.

Sang istri, Brenda, dalam wawancara dengan harian The Birmingham Mail, mengisahkan bagaimana suaminya itu bisa berulang kali meloloskan diri.

"Ada penjaga yang berjalan berkeliling blok, dan Horace menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan penjaga itu untuk berjalan dari satu sisi ke sisi yang lain," kata Brenda.

"Seorang penjaga lain akan menyeberang dengan penjaga pertama, lalu saat mereka berpisah maka saat itulah Horace keluar dari jendela," tambah Brenda.

Horace mengirim pesan kepada Rosa saat sejumlah tawanan dipekerjakan di luar kamp. Pesan Rosa akan kembali ke Horace saat para tawanan itu kembali ke kamp.

Merek kemudian akan menyampaikan pesan Rosa saat Howard mencukur rambut mereka. Howard memang menjadi tukang pangkas rambut di kamp tawanan berkat pengalamannya sebelum perang.

Setelah mendapatkan kesempatan, Horace akan menyelinap di bawah pagar kawat berduri lalu menyeberangi lahan yang dikuasai musuh untuk bertemu Rosa.

Rosa sendiri harus berjalan sejauh sekitar 30 kilometer untuk menemui Horace di lokasi yang sudah ditentukan.

Setelah puas memadu kasih, Horace kembali ke kamp tanpa diketahui dan berlaku seolah-olah tak terjadi sesuatu.

Seiring dengan waktu, Jerman mulai mengalami kekalahan di berbagai front. Akibatnya, kondisi di kamp tawanan juga semakin santai dan penjaga semakin tak waspada.

"Horace mengetahui dari Rosa bahwa sekutu sudah masuk ke Perancis dan Jerman sedang bergerak mundur. Dia biasa menyampaikan pesan yang digulung dan dimasukkan ke dalam rokok," lanjut Brenda.

"Kondisi semakin santai dan kemudian Horace dipindahkan ke kamp lain yang jauh lebih terbuka berada di dekat sebuah hutan. Di situlah dia keluar setiap malam untuk bertemu Rosa," ujar Brenda.

Sayangnya, seperti banyak kisah cinta di Perang Dunia II, kisah Horace dan Rosa juga tak berakhir bahagia.

Setelah Jerman menyerah, Horace membantu Rosa mendapatkan pekerjaan sebagai penerjemah untuk tentara Amerika.

Setelah kembali pulang ke Inggris, Horace mendapat kabar Rosa dan bayi yang baru dilahirkan meninggal dunia.

Dan, Horace tak pernah mengetahui apakah bayi yang dilahirkan Rosa adalah anaknya atau bukan.

https://internasional.kompas.com/read/2018/01/05/13490711/kisah-perang-ditawan-jerman-tentara-inggris-kabur-demi-temui-kekasih

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke