Salin Artikel

Kasus Singa Laut, San Francisco Tutup Kawasan Wisata Populernya

Pengumuman itu dilontarkan pasca-terjadi tiga serangan yang dilakukan singa laut dalam sepekan terakhir.

Serangan pertama terjadi Senin (11/12/2017), serangan kedua dilaporkan Kamis (14/12/2017). Adapun serangan ketiga terjadi Jumat (15/12/2017).

Diwartakan Los Angeles Times, Dinas Taman Nasional langsung memberikan tanda larangan berenang bagi para turis.

Einfeldt (55) merupakan seorang perenang. Dia menderita luka gigitan anjing laut di lengannya ketika tengah berenang di Dermaga 39.

Einfeldt bercerita, ketika berenang, dia sudah diikuti oleh seekor singa laut.

Einfeldt berusaha menggertaknya agar menjauh. Namun, singa laut tersebut malah semakin mendekat sebelum kemudian menggigitnya.

Untungnya, dia diselamatkan oleh kapal pesiar yang tengah berlayar di sekitar kawasan itu.

"Saya juga bersyukur hanya satu giginya yang berhasil menancap di lengan saya," papar Einfeldt kepada KTVU-TV.

Sementara Mulvihill menerima luka robek di pangkal paha tatkala mendayung bersama rekannya, Bob Roper.

"Rick tiba-tiba langsung ditarik ke dalam air oleh hewan tersebut," tutur Roper.

Jurubicara kepolisian, Matthew Reiter berkata, selama dua tahun masa dinasnya di San Francisco, baru kali ini dia mendapat kasus serangan hewan liar kepada turis di Dermaga 39.

Dalam pandangan Reiter, singa laut cenderung hewan yang mudah diajak bermain dan sangat menyenangkan.

"Biasanya, perilaku mereka tidak agresif seperti ini," kata Reiter.

Sementara Dinas Nasional Kelautan dan Atmosfer menyatakan, ada kemungkinan singa laut berusaha membela diri karena manusia masuk ke dalam wilayahnya.

"Singa laut juga bisa sangat berbahaya ketika berada di musim kawin," demikian pernyataan lembaga tersebut.

https://internasional.kompas.com/read/2017/12/16/19574251/kasus-singa-laut-san-francisco-tutup-kawasan-wisata-populernya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke