Salin Artikel

Paket Bom Pasar Natal Jerman Dipastikan Bermotif Pemerasan

BERLIN, KOMPAS.com - Sebuah paket 'bom' memaksa dilakukan evakuasi di pasar Natal di Jerman pada pekan lalu. Pengiriman paket tersebut dipastikan bertujuan sebagai pemerasan.

Dilaporkan media lokal pada Rabu (6/12/2017), paket tersebut datang bersama dengan sebuah pesan berbahasa Jerman.

Pengirim menuntut sejumlah uang dengan nilai 10 juta Euro (sekitar Rp 160 miliar) yang dibayarkan dalam bentuk mata uang virtual, Bitcoin dan dikirimkan ke alamat rekening yang sudah dicetak dalam kode batang matriks.

Tuntutan pembayaran tersebut ditujukan kepada jasa pengiriman internasional, DHL. Demikian dilaporkan media harian Bild dikutip AFP.

Paket 'bom' tersebut berisi bubuk kembang api, paku dan sekrup tersebut diterima sebuah apotek yang berlokasi dekat dengan pasar Natal pada Jumat pekan lalu.

Saat dibuka, paket tersebut mengeluarkan bunyi mendesis namun 'gagal' meledak.

Meski tak terjadi ledakan, namun kepolisian tetap memerintahkan dilakukan pengosongan dan mengevakuasi pengunjung dari pasar yang ramai di kota Potsdam yang berdekatan dengan ibu kota.

Langkah antisipasi itu dilakukan mengingat serangan teror tahun lalu yang terjadi di pasar Natal Berlin yang menewaskan 12 orang.

Kepolisian juga melakukan pencarian tersangka di sekitar Berlin maupun negara bagian Brandenburg.

Dugaan tersebut diperkuat laporan adanya paket serupa yang terbakar saat dibuka dan dikirim ke kota lain di wilayah timur. Diduga paket itu dikirimkan oleh orang yang sama.

Pengirim juga mengancam akan mengirimkan lebih banyak paket berbahaya menjelang perayaan Natal, kecuali tuntutannya dipenuhi.

Polisi pun memperingatkan warga Jerman agar tetap waspada.

https://internasional.kompas.com/read/2017/12/06/17570641/paket-bom-pasar-natal-jerman-dipastikan-bermotif-pemerasan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke