Salin Artikel

Kekeringan Ekstrem Terus Melanda Spanyol dan Portugal

Di Portugal, hampir seluruh wilayahnya menghadapi kekeringan ekstrem selama enam bulan terakhir, yang mana peristiwa ini belum pernah terjadi sejak 2005.

Dilansir dari AFP, Selasa (21/11/2017), mayoritas area di Spantol juga hanya menikmati kucuran hujan yang lebih sedikit dari biasanya.

"Ini situasi yang menghancurkan segalanya," kata Jose Ramon Gonzales, seorang peternak kecil yang tinggal di daerah hujan, di barat laut Galicia, Spanyol.

Kelangkaan rumput membuat Gonzales terpaksa untuk menghabiskan ribuan euro untuk membeli pakan ternak pada Juli lalu, empat bulan lebih awal dari biasanya.

Sekitar 1,38 juta ha lahan biji-bijian, bunga matahari dan pohon zaitun, telah terdampak akibat musim kering di Spanyol pada akhir Oktober 2017.

Badan Penjamin Agribisnis Spanyol, Agroseguro, telah mengucurkan kompensasi sekitar 200 juta euro atau Rp 3,1 triliun selama tahun ini.

"Seperti tak ada yang menolong ketika sakit, Anda seperti tak bisa melakukan apapun," kata Vicente Ortiz, seorang petani di pusat wilayah Castilla-La Mancha, Spanyol.

Hasil panen Ortiz menurun tajam hingga 70 persen dibandingkan tahun lalu.

Pakar geografi Universitas Alicante, Jorge Olcina, menyebut kekeringan di kedua negara tersebut akan makin sering terjadi dan beberapa wilayah akan terdampak hingga kondisi yang ekstrem.

"Sejak 1980, tanda-tanda perubahan iklim sudah nampak di Spanyol, dan makin meningkat sejak 2000," katanya.

Lahan dan hutan yang kering memicu terjadinya kebakaran hutan. Tahun ini, setidaknya 109 orang tewas di Portugal, dan 5 di Spanyol akibat kebakaran hutan.

Sebagian korban, tewas saat berusaha menyelamatkan diri dari mobilnya ketika kobaran api menerjang kendaraan mereka.

https://internasional.kompas.com/read/2017/11/21/14321041/kekeringan-ekstrem-terus-melanda-spanyol-dan-portugal

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke