Salin Artikel

Tiga Berita Terpopuler: Krisis Korea, Buang Hajat, dan Laundry Muslim

Setidaknya ada tiga berita yang paling banyak dikunjungi pembaca, yakni mengenai krisis di Semenanjung Korea, pelari yang buang hajat di halaman rumah warga, dan kecaman atas jasa cucian eksklusif untuk Muslim.

Jika Anda melewatkan berita-berita itu kemarin, kami menghadirkannya kembali untuk Anda.

1. Trump: Serangan Militer ke Korut Akan "Sangat Menghancurkan"

Presiden AS Donald Trump, Selasa (26/9/2017), mengeluarkan peringatan kepada Pyongyang dengan mengatakan bahwa AS siap menggunakan serangan militer yang "sangat menghancurkan" jika itu memang diperlukan.

Menurut CNN, Rabu (27/9/2017), peringatan Trump itu disampaikan setelah dua pejabat pertahanan mengatakan bahwa Pyongyang telah memindahkan sejumlah kecil jet tempurnya ke pantai timur Korut.

Di antaranya, jet tempur, tangki bahan bakar, dan rudal udara-ke-udara, telah dipindahkan ke sebuah pangkalan militer di pantai timur Korut untuk meningkatkan kesiapan militernya.

Pemindahan perangkat tempur Korut itu terekam citra satelit AS dan dipandang oleh AS sebagai usaha Korut untuk meningkatkan kesiapan militernya di sektor timur.

Simak berita selengkapnya di sini.

2. Polisi Buru Pelari yang Sering Buang Hajat di Halaman Rumah Warga

Polisi di Colorado, AS, sedang mencari seorang pelari misterius – yang disebut "The Mad Pooper" – yang sering buang hajat di pekarangan rumah orang lain di daerah itu.

Cathy Budde, seorang warga, mengatakan,  seorang perempuan misterius meninggalkan kotoran manusia di depan rumahnya sekitar tujuh kali dalam beberapa minggu terakhir, padahal ada toilet umum di dekat lokasi itu.

Dia mengatakan, anak-anaknya pernah memergoki pelari itu sedang melakukan aksinya, jongkok di depan rumah mereka di Colorado Springs.

Polisi mengatakan perbuatan itu “sangat ganjil”. Letnan Howard Black mengatakan kepada BBC, terduga dapat dikenai sanksi peraturan kota yang melarang buang hajat di tempat umum.

Silahkan Anda mengklik tautan beritanya di sini.

3. Soal Jasa Cucian Khusus Muslim, Sultan Johor: Ini Bukan Negara Taliban

MASIH ingatkah pembaca terhadap cerita seorang pengusaha jasa cucian ( laundry) khusus untuk pemeluk agama Islamdi Muar, Johor, Malaysia?

Hanya sehari setelah cerita mengenai jasa ini tersebarluas, Sultan Johor Sultan Ibrahim Ismail angkat bicara meluapkan kemarahannya.

“Ini bukan negara Taliban, sebagai Kepala Agama Islam di Johor, saya menegaskan, ini adalah sesuatu yang tidak dapat diterima. Ini perbuatan ekstremis,” kata Sultan Ibrahim ketika diwawancarai The StarMalaysia, Rabu (27/9/2017).

Sultan Ibrahim dengan geram memerintahkan supaya pengusaha jasa cucian itu segera menghentikan perbuatan diskriminatifnya yang memalukan dan tidak sesuai dengan visi inklusif Johor.

Ikuti berita selengkapnya dengan membuka tautannya di sini.

https://internasional.kompas.com/read/2017/09/28/07015621/tiga-berita-terpopuler-krisis-korea-buang-hajat-dan-laundry-muslim

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke