Salin Artikel

Duterte Bela Polisi yang Tembak Mati Seorang Wali Kota

Duterte telah berulang kali membela polisi yang melakukan perang mematikan terhadap narkoba dan menyebut para pejabat sebagai "politikus narkoba".

Ketiga wali kota itu ditembak mati setelah presiden itu menuduh mereka terlibat dalam rantai peredaran narkoba.

Para aktivis hak asasi manusia dan beberapa anggota parlemen menyerukan penyelidikan atas pembunuhan Reynaldo Parojinog, wali kota di kota Ozamiz di Mindanao, dan 14 orang lainnya dalam serangan di rumah Parojinog, Minggu (30/7/2017).

BACA: Duterte Jadi Presiden, Tiap Hari 44 Warga Filipina Tewas Terkait

Kelompok-kelompok HAM mengatakan, tidakan Duterte dapat dikategorikan ke dalam kelompok kejahatan terhadap kemanusiaan.

Duterte menyebut Parojinog tahun lalu sebagai salah ssatu waki kota. polisi, dan hakim yang terlibat dalam rantai perdagangan narkoba secara ilegal.

Dalam penggerebekan pada hari Minggu lalu, para pendukung Parojinog terlibat baku tembak.

Sedangkan Presiden Duterte menolak kritik atas serangan itu, termasuk mengapa hal tersebut dilakukan pada malam hari.

"Polisi bisa pergi kapan saja untuk menangkap. Dan saya akan membela polisi," kata Duterte dalam sebuah pidato.

"Saya akan bertanggung jawab. Saya akan mengatakan, saya memerintahkannya. Kenapa menyalahkan polisi? Siapa yang cukup bodoh melakukan bisnis narkoba pada siang hari?" tuturnya.

Baca: Presiden Duterte Perintahkan Tentara Buru Pengedar Narkoba

Sejak Duterte menjabat lebih dari satu tahun lalu, polisi telah melaporkan pembunuhan hampir 3.200 orang dalam perang melawan narkoba.  

Lebih dari 2.000 orang terbunuh dalam kasus narkoba.

https://internasional.kompas.com/read/2017/08/03/14534011/duterte-bela-polisi-yang-tembak-mati-seorang-wali-kota

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke