NAIROBI, KOMPAS.com - Lebih dari satu abad setelah kereta api kolonial melahirkan Kenya modern, negara ini menggagas rute kereta api terbaru demi memperkuat posisi sebagai pintu gerbang menuju Afrika Timur.
Jalur kereta api senilai 3,2 miliar dollar Amerika Serikat tersebut menghubungkan Ibu Kota Nairobi dengan kota pelabuhan Mombasa.
Pada hari Rabu mendatang, perjalnana perdana akan dilakukan dan menempuh rute sepanjang 472 kilometer.
Jalur ini memungkinkan para pengguna sarana transportasi menghindar dari jalur jalan bebas hambatan paling berbahaya di Kenya.
Di Kenya. kereta api adalah proyek infrastruktur terbesar sejak masa kemerdekaan negara itu.
Proyek ini dipercaya sebagai kunci bagi Partai Jubile yang kini berkuasa, untuk meraih kemenangan dalam pemilihan umum bulan Agustus mendatang.
Selain itu, proyek ini merupakan bagian dari "rencana induk" para pemimpin Afrika Timur untuk menghubungkan negara-negara mereka dengan kereta api.
Jalur kereta api pada akhirnya diharapkan bisa menghubungkan Uganda, Rwanda, Sudan Selatan, Burundi, dan Ethiopia.
"Tidak ada negara yang pernah berkembang tanpa memiliki sistem perkeretaapian yang sangat kuat. Ini udah lama terlambat," kata Menteri Transportasi Kenya James Macharia kepada AFP, Senin (29/5/2017).
Dia mengatakan, tidak adanya perkembangan jaringan perkeretaapian di Kenya selama lebih dari 100 tahun telah menyeret negara itu mundur dalam hal pembangunan.
Baca: Teroris Al-Shabab Klaim Bunuh 51 Serdadu Kenya di Somalia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.