Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hamas Serukan Pembalasan atas Kematian Salah Satu Petingginya

Kompas.com - 25/03/2017, 20:48 WIB

GAZA CITY, KOMPAS.com – Ribuan pendukung Hamas, Sabtu (25/3/2017), menyerukan tindakan “balas dendam” selama pemakaman salah satu petingginya yang tewas, sehari sebelumnya.

Salah satu petinggi dari gerakan Islam Palestina,  Mazen Faqha (38), ditembak mati di Jalur Gaza pada Jumat (24/3/2017) oleh orang tidak dikenal.

"Balas, balas!" seru massa perkabungan saat mengusung jenazah Faqha menuju tempat peristirahatan terakhir, seperti diberitakan Agence France-Presse.

Ismail Jaber, Jaksa Agung Palestina yang dinominasikan Hamas pada Sabtu (25/3/2017) menuding Israel sebagai dalang pembunuhan Faqha.

"Pembunuhan ini mempunyai jejak yang jelas dari Mossad," katanya, mengacu pada agen mata-mata negara Yahudi, Israel.

Iyad al-Bozum, juru bicara Kementerian Dalam Negefri Otorita Palestina di daerah kekuasaan Hamas di Jalur Gaza mengatakan, pria bersenjata itu mulai menembaki Faqha di kawasan Tell al-Hama.

“Sebuah penyelidikan telah dilakukan,” kata Bozum tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

Juru bicara polisi, Ayman al-Batniji, mengatakan, empat peluru bersarang di kepala Faqha.

Menurut media Israel, Faqha bertanggung jawab terhadap sel sayap militer Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Israel mengatakan, "para kolaborator” Israel bertanggung jawab atas insiden pembunuhan itu. "Kami mengetahui bagaimana membalas kejahatan ini,” katanya.

Israel menangkap Faqha dan memenjarakan dia selama terjadi serangan bunuh diri yang menewaskan ratusan warga Israel pada perang intifada kedua antara tahun 2000 dan 2005.

Faqha pun dibebaskan pada 2011 bersama lebih dari 1.000 warga Palestina dalam pertukaran dengan Gilad Shalit, mantan tentara Israel yang ditahan militan Hamas hampir lima tahun di Gaza.

Perdana Menteri Ismail Haniyeh dan pemimpin baru Hamas di Jalur Gaza, Yahya Sinwar, memimpin prosesi dari kamar mayat Shifa ke masjid Omari di Jalur Gaza.

Khalil al-Haya, seorang wakil Sinwar, berjanji untuk melakukan pembalasan atas kematian Faqha.

"Jika musuh berpikir bahwa pembunuhan ini akan mengubah keseimbangan kekuatan, maka harus diketahu pula bawah Qassam akan bisalnya membalas baik," katanya.

Hamas telah memerintah Jalur Gaza selama 10 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com