GUATEMALA CITY, KOMPAS.com - Seorang sipir penjara tewas, setelah sebelumnya menjaid sandera dan menderita luka-luka dalam kerusuhan yang pecah di sebuah penjara di Guatemala.
Dengan tewasnya sipir tersebut, jumlah korban di penjara yang tak hanya menampung narapidana dewasa, tapi juga remaja itu, bertambah menjadi tiga orang.
Presiden Guatemala Jimmy Morales mengumumkan kabar itu melalui akun Twitter pribadinya, seperti dikutip Associated Press.
Morales menyebutkan, empat sandera diselamatkan pada Senin. Namun kemudian polisi menyebutkan, satu di antara sandera itu akhirnya meninggal dalam perawatan di rumah sakit.
Sebelumnya, dua sipir lainnya sudah tewas di saat kerusuhan pecah pertama kali pada hari Minggu.
Sejumlah orang dilaporkan terluka dalam peristiwa yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II di San Jose Pinula, sebelah timur Ibu Kota Guatemala City.
Kerusuhan ini dipicu tuntutan anggota geng yang mendekam di sana.
Mereka meminta makanan yang lebih baik, dan waktu berkunjung yang lebih baik pula.
Selain itu, para narapidana menuntut 250 remaja anggota geng tersebut yang mendekam di penjara lain, untuk dipindahkan ke penjara itu juga.