Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Sebut Deportasi Warga Taiwan Disetujui secara Internasional

Kompas.com - 22/02/2017, 19:09 WIB

BEIJING, KOMPAS.com – China, Rabu (22/2/2017), membela deportasi sejumlah warga Taiwan, yang terlibat dalam penipuan telekomunikasi luar negeri, karena mendapatkan persetujuan internasional.

Sementara Taiwan mengeluhkan keputusan Spanyol mendeportasi sekitar 200 orang yang diduga terlibat kasus itu, demikian kantor berita Reuters.

Perkara Spanyol itu adalah yang terbaru melibatkan warga Taiwan di luar negeri, yang menjadi tersangka penipuan telekomunikasi terhadap China, yang dikumpulkan bersama dengan warga China dan dikirim ke China, yang membuat marah Taipei.

China memandang Taiwan sebagai provinsi membangkang dan harus dibawa kembali ke bawah kekuasaan pemerintah China daratan.

Pada tahun lalu, menurut Taipe, sejumlah warga Taiwan yang diduga melakukan penipuan telekomunikasi dideportasi, terkadang secara paksa, dari sejumlah negara, seperti, kenya, Kamboja, dan Armenia, dikirimkan ke China.

Ketika ditanya mengenai kasus Spanyol, An Fengshan, juru bicara Kantor Urusan Taiwan di China, mengatakan dalam jumpa pers bahwa keputusan itu diambil karena korban dan bukti terkait penipuan itu berada di China.

"Langkah itu mendapatkan persetujuan luas dari pihak kedua sisi Selat Taiwan dan komunitas internasional," kata dia.

Pemerintah Spanyol mengatakan pada Jumat lalu bahwa mereka telah menyetujui pemulangan 269 orang "warga China" sebagai bagian dari penyelidikan terhadap jaringan penipuan internet yang beroperasi dari sejumlah kota di Spanyol, seperti Madrid dan Barcelona.

Sekitar 839 orang menjadi korban dan jumlah kerugian dikarenakan penipuan itu ditaksir sekitar 120 juta yuan atau sekitar Rp 233 miliar, kementerian keadilan Spanyol mengatakan dalam pernyataan.

Kementerian luar Negeri Taiwan mengatakan, sekitar 200 orang tersangka merupakan warga Taiwan dan mereka menyesalkan keputusan itu.

Pasukan nasionalis melarikan diri ke Taiwan setelah kalah dalam perang saudara melawan pihak komunis 1949 lalu dan China tidak pernah menyingkirkan opsi kekerasan untuk mengembalikan Taiwan kembali ke bawah kekuasaannya.

China semakin memperkecil wilayah internasional Taiwan sejak Tsai Ingwen terpilih menjadi pemimpin Taiwan pada tahun lalu. Dia diusung Partai Demokratik Progresif, yang condong ke kemerdekaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com