Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepanjang Tahun Lalu, 8.000 Pencari Suaka di Swiss "Menghilang"

Kompas.com - 03/01/2017, 21:53 WIB

BERN, KOMPAS.com - Sepanjang 2016 labih dari 8.000 orang pencari suaka menghilang di Swiss setelah mengabaikan prosedur yang diwajibkan pemerintah negeri tersebut.

"Antara Januari hingga akhir November sebanyak 8.166 orang pencari suaka tak melanjutkan aplikasi status pengungsi mereka," kata Martin Reichlin, juru bicara Kementerian Migrasi Swiss (SEM).

Ribuan orang yang tak melanjutkan proses birokrasi itu termasuk mereka yang yakin aplikasinya akan ditolak atau mereka yang ingin bergabung dengan keluarganya di negeri lain Eropa.

SEM yakin bahwa ribuan orang yang menghilang itu melanjutkan perjalanan mereka menuju Jerman.

Menurut Reichlin, mereka yang tak melanjutkan proses status pengungsi mereka di Swiss sebagian besar berasal dari Afrika.

Mayoritas dari mereka berasal dari Eritrea (801 orang), Gambia (792), dan Nigeria (716). Kemudian disusul Guinea (508), Aljazair (504), dan Somalia (494).

Statistik ini menunjukkan semakin banyak para pencari suaka yang memutuskan tak ingin tinggal di Swiss. Pada 2015 hanya 4.943 orang pencari suaka yang "menghilang".

Di bawah aturan Eropa, para pengungsi hanya boleh memasuki wilayah Swiss jika mereka ingin mengajukan suaka di negeri tersebut.

Mereka kemudian diminta datang ke kantor SEM untuk didaftar. Mereka yang menolak didaftar dilarang masuk ke Swiss dan harus kembali ke negara pertama yang mereka injak di Eropa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com