Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Luncurkan Kereta ke Inggris, Butuh 18 Hari Tiba di London

Kompas.com - 03/01/2017, 14:40 WIB

BEIJING, KOMPAS.com — China telah meluncurkan kereta barang pertamanya ke London pada hari Minggu (1/1/2016), demikian China Railway Corporation, sebagaimana dilaporkan media Inggris, The Telegraph, Senin (2/1/2017).

Kereta barang tersebut melakukan perjalanan dari Stasiun Kereta Api Barat Yiwu di Provinsi Zhejiang, China Timur, menuju Barking, London, Inggris.

Untuk mencapai tujuannya, yang berjarak lebih dari 7.400 mil atau lebih dari 11.840 km itu, kereta membutuhkan waktu tempuh 18 hari.

Rute ini akan melewati Kazakhstan, Rusia, Belarus, Polandia, Jerman, Belgia, dan Perancis, sebelum tiba di London, ibu kota Inggris.

Inggris adalah negara kedelapan yang akan ditambahkan ke dalam rangkaian layanan kereta China-Eropa, dan London adalah kota ke-15 di lintasan yang dilewati kereta itu.

Kereta api berada dalam sistem pengembangan strategis terpenting yang akan membantu Presiden Xi Jinping mewujudkan mimpinya meraup multi-dollar AS dalam strategi “One Belt, One Road”.

Strategi tersebut masuk dalam Rencana Pembangunan Kereta Barang China-Eropa yang telah dirilis pada Oktober 2016.

Namun, rencana besar itu sebenarnya sudah diluncurkan sejak tahun 2013 dan merupakan jaringan infrastruktur dan perdagangan yang menghubungkan Asia dengan Afrika dan Eropa di rute perdagangan bersejarah yang dahulu disebut Jalur Sutera.

Saat ini sudah 39 rute dirintis, yang menghubungkan 16 kota di China untuk 12 kota di Eropa.

Sampai Juni 2016, ada 1.881 layanan yang telah diluncurkan dari China menuju Eropa, dan 502 kereta di antaranya telah kembali membawa berbagai jenis barang strategis.

Perjalanan pulang itu mengangkut barang-barang seperti produk daging Jerman, hasil hutan Rusia, dan anggur dari Perancis.

China Railway Corporation mengatakan, kereta menuju London akan memperkuat hubungan antara China dan Eropa Barat serta meningkatkan hubungan perdagangan China-Inggris.

Ekspor China mencapai total 2,27 triliun dollar AS pada tahun 2015, atau merosot dibandingkan dengan ekspor tahun sebelumnya yang mencapai total 2,34 triliun dollar AS.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi merosot ke 6,9 persen pada 2015 dari 7,3 persen pada tahun 2014, dan hal itu menjadi pertumbuhan paling lambat dalam 25 tahun.

Stragtegi "One Belt, One Road" merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan perdagangan dan pertumbuhan ekonomi China.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com