Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Palsukan Hari Ulang Tahun, Pemimpin Oposisi Banglades Ditangkap

Kompas.com - 17/11/2016, 17:24 WIB

DHAKA, KOMPAS.com - Sebuah pengadilan di Banglades, Kamis (17/11/2016), menerbitkan surat penahanan untuk pemimpin oposisi setelah dia batal hadir dalam sidang untuk menjelaskan tuduhan soal hari kelahirannya.

Hakim Mazharul Islam menerbitkan surat penahanan setelah seorang jurnalis pro-pemerintah mendaftarkan gugatan kepada Khaleda Zia yang pernah dua kali menjadi perdana menteri.

"Pengadilan menerbitkan surat perintah penahanan setelah dia (Zia) tak hadir ke pengadilan untuk menjelaskan hari ulang tahun palsunya," kata pengacara pelapor, Dulal Mitra.

Polisi kini memiliki waktu hingga 2 Maret tahun depan untuk menahan Zia yang juga menghadapi dua gugatan hukum dalam kasus berbeda.

Kuasa hukum Zia, Sanaullah Mia membenarkan, pengadilan sudah menerbitkan surat penahanan dan mengatakan baru akan berkonsultasi dengan kliennya terkait langkah untuk menghadapi masalah ini.

Kontroversi aneh ini, yang sudah berlangsung selama lebih dari satu dekade, terpusat pada Khaleda Zia yang merayakan ulang tahun setiap 15 Agustus.

Di hari yang sama, Banglades memperingati hari kematian mantan pemimpin negeri itu Sheikh Mujibur Rahman.

Mujibur Rahman adalah ayah dari perdana menteri Banglades saat ini, Sheikh Hasina yang merupakan rival politik Sheikh Hasina.

Rahman, yang bersama sebagian besar anggota keluarganya dibunuh dalam sebuah kudeta militer, dianggap sebagai pahlawan kemerdekaan Banglades.

Sehingga, peristiwa kematiannya pada 15 Agustus menjadi hari berkabung nasional.

Setelah Rahman tewas, suami Khaleda Zia, Ziaur Rahman ditunjuk pemimpin kudeta menjadi panglima angatan bersejata dan dia kemudian mengambil alih kekuasaan pada November 1976.

Sejak saat itu, pemerintahan militer yang dipimpin Ziaur Rahman menguasai Banglades selama 15 tahun.

Sosok yang mengajukan masalah ini ke pengadilan adalah jurnalis senior Gazi Jahirul Islam. Dia mengatakan memiliki salinan dokumen yang membuktikan hari kelahiran Zia bukan 15 Agustus.

"Tanggal 15 Agustus bukan hari ulang tahunnya. Kami memiliki salinan ijazah sekolah, paspor, dan dokumen pernikahan. Dia memiliki tanggal lahir yang berbeda," kata Jahirul Islam.

"Zia merayakan ulang tahun pada 15 Agustus sejak 1996 sekadar untuk menghina pendukung rival politiknya yang menggunakan tanggal itu sebagai hari berkabung," tambah Jahirul Islam.

Zia, yang berusia 71 tahun, dan memimpin Partai Nasionalis Banglades (BNP) tidak merayakan hari kelahirannya tahun ini menyusul banyaknya kecaman termasuk dari pendukungnya sendiri.

"Saya tak tahu mengapa sebuah hari ulang tahun bisa memengaruhi dan menghina seseorang," kata Sanaullah Mia, kuasa hukum Zia.

Banyak warga Banglades yang tak memiliki catatan terkait hari kelahiran mereka. Sehingga jutaan warga Banglades menggunakan hari lahir palsu terutama untuk mendapatkan pekerjaan dengan batasan usia tertentu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com