Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengosongan Calais Rampung, Migran Dikhawatirkan Balik Bangun Kamp Lagi

Kompas.com - 26/10/2016, 22:22 WIB

CALAIS, KOMPAS.com – Otoritas Perancis, Rabu (26/10/2016), merampungkan pengosongan kamp “Hutan” (Jungle) di dekat Calais, setelah pembersihan dimulai sejak Senin (24/10/2016).

Kamp yang dihuni sekitart 6.000 hingga 8.000 migran itu telah rata dengan tanah, sebagaimana dilaporkan Reuters, Rabu malam.

"Ini adalah akhir dari 'Jungle'," kata Prefek Wilayah Calais, Fabienne Buccio. "Misi telah selesai," ujarnya tentang pengosongan kamp.

Polisi anti huru hara tersebar di sekitar kamp dan truk pemadam kebakaran bergerak untuk memadamkan beberapa kebakaran, yang mengirim kepulan asap pekat ke langit.

Ribuan migran yang ditampung di Calais itu semula hendak bergerak menuju Inggris, tetapi mimpi mereka terhenti di kamp “Jungle”.

Pemerintah Perancis membongkar kamp “Jungle” setelah berbagai aksi protes, termasuk kasus terbaru adalah pembakaran blok toilet dan polisi pun dihujani batu oleh migran yang marah.

Kerusuhan di kamp terjadi setelah ribuan migran itu gagal untuk mencapai Inggris.

Pemerintah Sosialis Jerman memutuskan menutup kamp untuk ribuan migran, yang  lari dari perang dan kemiskinan, atas dasar kemanusiaan karena sudah tidak layak huni.

Mereka direlokasi ke 450 tempat penampungan baru yang tersebar di sejumlah wilayah di Perancis, yang diharapkan bisa lebih baik.

Pengumuman tentang rampungnya penggusuran kamp datang dari petugas regional itu setelah api meludeskan kamp yang berlangsung hingga Rabu pagi (26/10/2016).

Menurut BBC, kamp tersebut menjadi simbol kunci krisis imigrasi Eropa, di mana para imigran nekad untuk mencapai Inggris.

Pihak berwenang telah memindahkan para imigran ke tempat-tempat penampungan di sekitar Perancis sejak Senin (24/10/2016).

Menurut Buccio, 5.000 orang telah dikirim ke pusat-pusat pemberangkatan sebelum dibawa ke pusat-pusat penampungan dan orientasi di sekitar negeri itu. Sisa 1.000 segera diangkut menyusul.

Wartawan BBC Simon Jones, yang berada di kamp, mengatakan ada kemungkinan sebagian besar orang hilang, kalau tidak menumpang di tempat lain atau bergelandangan di sekitar Calais, atau pergi ke kota-kota lain sesuai kemauan mereka sendiri.

Pihak berwenang khawatir mereka akan kembali untuk mendirikan kamp lagi setelah pengosongannya selesai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com