Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

93 Pegiat Kemanusiaan PBB di Afganistan Diculik

Kompas.com - 08/09/2016, 13:30 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com – Perserikatan Bangsa-Bangsa, Rabu (7/9/2016) di New York, AS, memperingatkan tingginya ancaman terhadap para pekerja bantuan di Afganistan.

Sejak awal tahun 2016 hingga saat ini setidaknya sudah 93 pekerja bantuan atau pegiat kemanusiaan PBB yang diculik.

Padahal, para pekerja bantuan PBB amat dibutuhkan kehadirannya di negara paling bergolak di Asia Selatan itu karena ada jutaan warga memerlukan bantuan yang sangat mendesak.

“Saya sangat prihatin karena para pekerja bantuan menjadi sasaran,” kata Koordinator Bantuan Darurat PBB, Stephen O’Brien, seperti dirilis Voice of America, Rabu (8/9/2016).

O’Brien berharap agar semua pihak berkewajiban untuk menegakkan prinsip-prinsip hukum kemanusiaan internasional dan memastikan warga sipil dan pekerja bantuan dilindungi.

Dia mengungkapkan keprihatinannya dalam sebuah juma pers di Kabul, ibu kota Afganistan, Rabu. Namun, dia tidak merinci identitas kewarganegaraan orang-orang yang diculik.

Saat ini ada sekitar 1,1 juta orang yang akan menjadi pengungsi di dalam negeri dan bermigrasi ke luar negeri, dan bisa sampai akhir tahun ini.

O’Brien meminta komunitas internasional agar secepatnya meningkatkan bantuan untuk mereka.

Komunitas kemanusiaan di Afganistan memerlukan bantuan darurat 150 juta dollar AS atau sekitar 1,96 triliun.

Dana tersebut diperlukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan ’yang menyelamatkan nyawa’ selama empat bulan ke depan akibat meningkatnya jumlah pengungsi.

PBB mengatakan lebih dari 5.000 warga Afganistan yang mengungsi kembali dari Pakistan setiap hari memperberat tantangan yang dihadapi komuntas kemanusiaan.

Pakistan telah menampung sekitar tiga juta pengungsi Afganistan. Hampir separuh dari mereka itu tinggal secara ilegal dan menghadapi tekanan dari pemerintah lokal agar kembali ke Afganistan.

O'Brien mengkhawatirkan tingkat gizi buruk telah mempengaruhi 2,7 juta orang di Afganistan, termasuk 1 juta anak di bawah usia 5 tahun.

Dia mendesak pemerintah, negara atau lembaga donor dan kelompok-kelompok kemanusiaan untuk berbuat lebih banyak untuk mengatasi krisis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com