Warga Rohingya Ditelantarkan di Hutan Thailand

BANGKOK, KOMPAS.com – Belasan pengungsi Rohingya dibiarkan telantar oleh geng perdagangan manusia di hutan di Thailand selatan, wilayah yang bergolak.  

Penemuan ini terjadi setahun setelah pengungkapan jaringan penyelundup manusia.

Selain itu, penemuan ini juga sekaligus mengindikasikan ada upaya perintisan rute baru bagi perjalanan etnis Rohingya, Myanmar,  ke negara-negara tetangga di ASEAN.

"Sebanyak 14 warga Rohingya, termasuk anak-anak, ditemukan sekitar, Rabu (27/4/2016) pagi," kata Panuwat Chomyong, polisi di Provinsi Chumpon, Thailand selatan.

Muslim Rohingya, etnis minoritas dari Negara bagian Rakhine di Myanmar barat, melarikan diri dari kekerasan sectarian dan etnis. Mereka berusaha menjangkau Malaysia yang mayoritas Muslim.

Penyelundup manusia meninggalkan belasan warga Rohingya itu di dekat pos polisi.

Pada awalnya, ujar Panuwat, belasan etnis Rohingya masuk melalui Provinsi Kanchanaburi. Wilayah ini berada di bagian utara, jauh dari jalur yang digunakan untuk masuk ke Malaysia.

Penemuan itu mengandaikan bawah para penyelundup berusaha mencari jalur baru bagi migran.

Para penyelundup sepertinya ingin menghindari intaian polisi sejak polisi Thailand mencegah penyeludupan pada Mei tahun lalu.