Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yunani Kecam Tindakan Aparat Makedonia yang Lukai Ratusan Pengungsi di Perbatasan

Kompas.com - 11/04/2016, 05:44 WIB

ATHENA, KOMPAS.com - Pemerintah Yunani mengecam aksi yang dilakukan aparat Kepolisian saat membubarkan ratusan imigran yang berusaha membobol perbatasanYunani-Makedonia, Minggu. 

Seperti yang diberitakan sebelumnya, gas air mata digunakan aparat di Makedonia saat menghalau pergerakan massa di Idomeni. Di lokasi itu ada lebih dari 11.000 imigran, dan pengungsi lainnya pun membangun kemah di wilayah perbatasan sisi Yunani. 

Lembaga Aid organisation Medecins Sans Frontieres (MSF) mengaku merawat setidaknya 300 pengungsi yang cidera akibat tindakan aparat Makedonia itu. 

Negara di Balkan itu telah menutup jalur perlintasan imigran menuju wilayah utara Eropa itu sejak tahun ini. 

"Penggunaan sembarangan bahan kimia, peluru karet, dan granat kejut terhadap penduduk adalah tindakan berbahaya dan menyedihkan," Jurubicara Pemerintah Yunani George Kyritsis.

Sebelumnya, pihak MSF menyebut aparat melepaskan gas air mata, peluru karet dan granat kejut kepada mereka yang berupaya melintasi wilayah Makedonia. 

"200 orang harus dirawat karena masalah pernafasan, kebanyakan memang laki-laki dewasa, tapi ada juga wanita dan anak-anak di bawah usia lima tahun yang menjadi korban," ungkap Jurubcara MSF Jonas Hagensen, seperti dikutip BBC.

Baca: Rusuh di Gerbang Yunani-Makedonia, 260 Imigran Cidera

Menanggapi aksi itu, sebuah sumber di Kepolisian Makedonia mengatakan, "Polisi memang menggunakan gas air mata di perbatasan, namun itu masih tergolong penanganan yang biasa."

Sementara, Kantor Berita Reuters juga mengutip pernyataan dari anggota polisi lainnya, yang tak disebutkan identitasnya. Dia mengaku, pengungsi melemparkan batu ke arah aparat Makedonia. 

"Tembakan gas air mata merupakan respon polisi untuk melakukan pengamanan," kata dia.   

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com