Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Retakan Terdeteksi 20 Menit Sebelum Jalan Layang Kalkutta Ambruk, 9 Orang Ditangkap

Kompas.com - 06/04/2016, 20:31 WIB

KALKUTTA, KOMPAS.com — Sembilan pekerja dari sebuah firma konstruksi di India ditangkap pada Rabu (6/4/2016).

Mereka dianggap bertanggung jawab dalam peristiwa runtuhnya jembatan layang di Kota Kalkutta, akhir bulan lalu.

Seorang pejabat tinggi yang mengawasi proyek IVRCL di India Timur itu pun ditangkap dalam keadaan terluka. Dia dirawat di rumah sakit setelah menjadi salah satu korban dari peristiwa yang merenggut 26 nyawa itu.

"Dia dibawa ke markas kepolisian pada Selasa kemarin untuk diperiksa. Kemudian, dia mulai ditahan pada hari Rabu ini setelah proses interogasi," kata pejabat kepolisian setempat, Debasish Boral, seperti dikutip Kantor Berita AFP

Komisioner polisi itu lalu menjelaskan, empat pekerja sebelumnya sudah ditahan sejak Senin lalu. Mereka adalah dua direktur operasi dan dua insinyur yang bertanggung jawab atas proyek jembatan layang tersebut. 

Mereka yang ditahan semuanya bekerja untuk IVRCL, selaku kontraktor proyek itu.

Selanjutnya, mereka akan menghadapi tuntutan pembunuhan, percobaan pembunuhan, konspirasi, dan perusakan. Mereka akan menjalani masa pemeriksaan di tahanan hingga 11 April, sebelum ada langkah hukum lanjutan. 

Disebutkan, petugas penyidik India mendapatkan fakta bahwa sejumlah pekerja sudah melihat adanya retakan di antara lempeng metal yang menyangga pilar jembatan. Temuan itu didapat 20 menit sebelum peristiwa mengenaskan itu terjadi. 

Mereka dianggap bersalah karena tidak melakukan langkah antisipasi dengan mengamankan bagian bawah jembatan, atau memberikan peringatan kepada pengguna jalan di bawahnya.

"Mereka malah berupaya memperbaiki retakan dengan harapan tiang penyangga dapat kuat menahan beban jembatan," kata Boral.  

Diberitakan sebelumnya, jembatan layang di Girish Park, Kalkutta, Kamis (31/3/2016), ambruk lalu menimpa pejalan kaki dan pengguna kendaraan yang ada di bawah kolong jembatan, saat jam makan siang.

Pembangunan jembatan itu masih belum rampung. Saat kejadian, polisi dan warga mencoba menyingkirkan batu, beton, dan besi yang menimpa para korban dengan menggunakan tangan kosong dan peralatan seadanya, sebelum alat-alat berat diturunkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com