Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara Arab Tetapkan Hezbollah sebagai Kelompok Teroris

Kompas.com - 02/03/2016, 20:51 WIB

RIYADH, KOMPAS.com – Negara-negara Teluk Arab, Rabu (2/3), menyatakan, Hezbollah Lebanon sebagai kelompok teroris. Pengumuman ini adalah bentuk perlawanan Arab terhadap milisi Syiah itu.

Pengelompokan Hezbollah sebagai teroris tentu saja mengubah peta perlawanan Arab terhadap milisi yang didukung Iran itu. Juga memperburuk situasi di kawasan, yang acap terpolarisasi secara sektarian antara kelompok Syiah dan Sunni seperti terjadi di Suriah.

Hezbollah Lebanon saat ini sedang ikut bergabung dengan koalisi Rusia untuk berperang bersama pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad melawan oposisi. Salah satu negara yang ikut dalam koalisi Rusia adalah Iran, negara dengan mayoritas penduduknya Syiah.

Enam negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) “memutuskan untuk mempertimbangkan milisi (Hezbollah) sebagai organisasi teroris", kata Sekretaris Jenderal GCC Abdullatif al-Zayani dalam sebuah pernyataan.

GCC terdiri dari Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab. Zayani mengatakan, negara Teluk menargetkan Hezbollah karena "tindakan bermusuhan dari milisi ini yang merekrut orang-orang muda (Teluk)".

Menurut Zayani, aksi-aksi teror yang dilakukan Hezbollah dan provokasi mereka di Suriah, Yaman, dan di Irak telah mengancam keamanan Arab.

Arab Saudi bulan lalu menghentikan program bantuan perlengkapan militer senilai 3 miliar dollar AS ke Lebanon sebagai protes terhadap eksistensi Hezbollah. Kelompok ini memiliki anggotanya di tubuh parlemen di Beirut.

Tertekan Hezbolah

Terkait dengan penghentian bantuan itu, seorang pejabat Arab Saudi mengatakan, Riyadh melihat "posisi Lebanon bermusuhan karena tertekan oleh kekuatan Hezbollah."

Zayani secara khusus menunjuk penolakan Lebanon untuk mengecam serangan ke Kedutaan besar Arab Saudi di Teheran, Iran, Januari lalu, sebagai bentuk permusuhan. Saat itu, Lebanon tidak bergabung dengan Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk mengutuk serangan itu.

Riyadh juga telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Teheran setelah demonstran membakar kedutaan dan konsulat Arab Saudi. Kasus ini memicu ketegangan baru Arab-Iran.

Minggu lalu, Arab Saudi mendesak warganya untuk segera meninggalkan Lebanon dan tidak berpergian ke sana. Qatar dan Kuwait juga mengeluarkan peringatan agar warganya berhati-hati ke Lebanon. UEA melarang warganya pergi ke Lebanon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com