WASHINGTON, KOMPAS.com — Menjelang Natal, Presiden AS Barack Obama menyampaikan pesan dan doa bagi umat Nasrani di seluruh dunia yang masih tidak punya kebebasan dalam merayakan Natal.
Menurut dia, dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Gedung Putih, semakin merambahnya ISIS di Timur Tengah membuat keberadaan umat Nasrani di sana semakin terancam.
Perayaan Natal di daerah-daerah tersebut tak bisa seterbuka seperti dahulu lantaran khawatir mengundang aksi kekerasan kelompok tersebut.
"Pada saat ini, kita yang cukup beruntung berada di negara yang menghargai kebebasan beragama, harus bersyukur," kata Obama.
"Michelle dan saya juga memikirkan umat Nasrani lain yang tak menikmati hak kebebasan itu, juga mereka yang harus mengungsi dari kampung halamannya akibat kekerasan," tambahnya.
Selain itu, orang nomor satu AS itu pun mengatakan turut mendoakan orang-orang yang dianiaya, apa pun kepercayaannya, akibat kekerasan.
Dikutip dari Washington Times, Obama sedang dibanjiri kritik dari kubu partai oposisinya atas keterbukaannya menyambut pengungsi yang menyelamatkan diri dari ISIS.
Kritik datang setelah Obama menentang ajuan UU untuk mempercepat pengurusan suaka khusus untuk pengungsi Nasrani.
Menurut Obama, hukum AS tidak memperbolehkan agama menjadi dasar alasan untuk menerima atau menolak pengungsi ke dalam AS.
Ia juga telah mengkritik kandidat capres AS, Donald Trump, atas komentarnya ingin melarang Muslim masuk wilayah AS. (Ruth Vania Christine/Washington Times/Reuters)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.