Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Pimpinan Aung San Suu Kyi di Ambang Kemenangan

Kompas.com - 09/11/2015, 21:25 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

YANGON, KOMPAS.com — Kemenangan telak di depan mata Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD). Hasil awal yang diumumkan Komisi Pemilu Myanmar, Senin (9/11/2015) sore, partai pimpinan Aung San Suu Kyi itu menyapu bersih 12 kursi parlemen yang telah diumumkan hasilnya.

Partai NLD sendiri menyatakan, menurut perhitungan internalnya, yakin akan memenangi lebih dari 70 persen kursi parlemen di pemilu bersejarah ini. Jika tepat, hasil ini lebih dari cukup dari angka dua pertiga kursi parlemen yang diperlukan NLD untuk membentuk pemerintahan baru.

Htay Oo, pimpinan partai berkuasa, Partai Serikat Solidaritas dan Pembangunan (USDP), resmi mengakui kekalahan partai pimpinannya sore tadi. "Kita kalah," tutur Htay yang juga gagal memenangi kursi parlemennya.

Tanda kekalahan telak USDP sudah terlihat setelah ketua parlemen yang berkuasa dan juga calon presiden Shwe Mann secara mengejutkan gagal kembali terpilih. USDP adalah partai yang dipimpin para mantan petinggi junta militer yang bermetamorfosis menjadi politisi sipil.

Pendukung NLD dipenuhi euforia kegembiraan sambil menunggu hasil keseluruhan pemilu. "Kita menang," kata pendukung di luar markas besar NLD sambil memakai kaus bergambarkan Suu Kyi.

Hasil total akan diketahui dalam beberapa hari ke depan. Suu Kyi menyampaikan pernyataan singkat dan sambil tersenyum meminta pendukungnya untuk bersabar menunggu hasil resmi.

Militer berjanji akan menghormati hasil pemilu. Kenangan pahit akan Pemilu 1990 masih membayang-bayangi warga Myanmar. Ketika itu, junta militer menolak mengakui kemenangan telak NLD dan kemudian menjadikan Suu Kyi sebagai tahanan rumah selama dua dekade.

Namun, walau meraih kemenangan telak, ketidakpastian politik masih akan menyelimuti Myanmar. Konstitusi melarang Suu Kyi menjadi presiden karena dia menikah dengan orang asing. Yang pasti, NLD masih harus berkongsi kekuasaan dengan militer yang diberi jatah tetap 25 persen kursi parlemen.

Selain itu, konstitusi yang menurut Suu Kyi "konyol" itu juga memberikan kekuasaan bagi panglima militer untuk menunjuk tiga menteri penting, yakni menteri dalam negeri, pertahanan, dan menteri keamanan perbatasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com