Dalam jumpa pers di Yangon, yang merupakan jumpa pers terakhir sebelum pencoblosan, ia mengatakan: "Saya akan berada di atas presiden. Ini sebuah pesan yang sangat sederhana."
Disebutkannya, tak ada ketentuan di konstitusi yang melarang hal ini.
Pemerintah, katanya, akan harus menjalankan kebijakan-kebijakan yang digariskannya.
NLD diyakini akan memenangkan Pemilu. Namun Suu Kyi tidak dimungkinkan untuk menjadi presiden, berdasarkan ketentuan di Konstitusi yang dirancang milter.
Dalam ketentuan itu, seseorang tidak bisa menjadi presiden jika menikah dengan orang asing dan memiliki anak orang asing.
Sebelumnya, Suu Kyi telah bersumpah bahwa dia akan memimpin negaranya jika partainya Liga Nasional Demokrasi, NLD, memenangkan pemilihan umum.
Pekan lalu, pawai kelompok oposisi Myanmar diserang oleh kelompok bersenjata pisau dan pedang di kota Yangon.
Sementara Presiden Myanmar menyerukan rakyat untuk tidak memilih oposisi, dengan alasan reformasi yang tergesa bisa menciptakan pertumpahan darah.
Wartawan BBC di Myanmar, Jonah Fisher mengatakan bahwa ucapannya itu merupakan penegasan paling kuat bahwa ia tetap ingin memerintah negerinya.
Pemilu ini akan merupakan pemungutan suara paling terbuka sejak 25 tahun lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.