Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badan-badan Bantuan Kehabisan Dana untuk Pengungsi

Kompas.com - 06/10/2015, 11:44 WIB
GENEVA, KOMPAS.com — Komisaris Tinggi PBB Urusan Pengungsi, Antonio Guterres, membuka konferensi tahunan pengungsi dengan meminta bantuan keuangan lebih banyak guna menangani segudang krisis pengungsi dunia.

Video yang menunjukkan orang-orang yang melarikan diri dari konflik dan penganiayaan memberikan gambaran keputusasaan puluhan ribu wajah pengungsi yang terpaksa meninggalkan rumah-rumah mereka.

Ketika Antonio Guterres menjabat sebagai komisaris tinggi untuk pengungsi pada tahun 2005, terdapat 38 juta pengungsi di seluruh dunia. Kini, sepuluh tahun kemudian, terdapat lebih dari 60 juta pengungsi, pencari suaka, dan pengungsi dalam negeri.

Dalam lima tahun terakhir, Badan Pengungsi PBB atau UNHCR melaporkan, 15 konflik baru di Timur Tengah, Afrika, Asia, dan di tempat-tempat lain telah berkobar lagi. Jumlah orang yang mengungsi akibat konflik diperkirakan hampir empat kali lipat.

Guterres mengatakan, lebih rumit lagi bagi dunia jika mengabaikan nasib buruk para pengungsi karena perang saudara Suriah yang telah berlangsung lima tahun mendorong arus pengungsi ke Eropa, memicu krisis pengungsi terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.

Ia membandingkan keengganan Eropa menangani krisis pengungsi pada saat ini dengan cepatnya negara-negara Eropa itu menanggapi dan membantu 200.000 pengungsi Hongaria yang melarikan diri ke Austria dan Yugoslavia pada tahun 1956.

"Ketika itu, Eropa sedang berusaha pulih dari perang yang terburuk dalam sejarah. Jadi, kalau dulu hal itu bisa dilakukan, mengapa sekarang tidak? Lebih dari setengah juta orang tiba di pantai-pantai Eropa sejak bulan Januari. Di benua yang dihuni lebih dari 500 juta orang, 5.000 orang yang datang tiap hari adalah jumlah yang sangat besar. Namun, itu bukanlah sesuatu yang tidak bisa ditangani, asalkan dilakukan dengan baik," kata Guterres.

Guterres mencatat, krisis pengungsi Eropa ini adalah salah satu di antara banyak krisis pengungsi lainnya. Ia mengatakan, jutaan orang menjadi pengungsi atau pengungsi dalam negeri sendiri karena konflik di Sudan Selatan, Yaman, Republik Afrika Tengah, Nigeria, Ukraina, dan Afganistan.

Ia mengatakan, UNHCR dan badan-badan bantuan lain hanya mendapat kurang dari separuh dana yang diperlukan untuk memberi bantuan kemanusiaan kepada 82 juta orang di seluruh dunia. Ia mengatakan, ini bukan karena mereka tidak lagi manusiawi seperti dikatakan sebagian orang. Namun, dia mengatakan, yang rusak adalah sistem keuangannya, dan inilah yang harus dibenahi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com