Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terganggu Suara Bel Sapi, Pria Jerman Gugat Tetangganya ke Pengadilan

Kompas.com - 16/08/2015, 10:27 WIB

BERLIN, KOMPAS.com - Sekawanan sapi di Jerman kini dilarang mengenakan bel di malam hari setelah seorang pria mengadukan pemilik sapi-sapi itu karena terganggu suara bel yang dikenakan hewan tersebut.

Reinhard Unterberger, warga desa Erklam, Bavaria, mengadukan tetangganya ke pengadilan karena suara bel sapi yang terus berbunyi pada pukul 19.00 hingga 07.00 dianggapnya sebagai "polusi suara yang tak diperlukan".

Reinhard baru setahun tinggal di rumah barunya itu ketika tetangganya Regina Killer (39), yang seorang peternak, menyewa sebuah lahan kosong di dekat kediaman Reinhard tahun lalu.

Regina lalu membawa lima ekor sapinya ke lahan itu untuk merumput pertama kalinya pada Juni lalu. Empat dari lima sapi milik Regina mengenakan bel di leher mereka.

Tak lama kemudian, Reinhard mendatangi ibu dua anak itu untuk mengajukan keluhan karena suara kalung bel keempat sapi itu membuat tidurnya terganggu.

"Saya tidak pindah ke desa untuk menggugat sapi. Namun, nampaknya tak ada kebutuhan apapun untuk menggantung bel di leher mereka. Sapi-sapi itu tidak berada di padang rumput pegunungan, namun di sebuah pekarangan yang dikeliling pagar listrik," ujar Reinhard seperti dikutip harian Münchner Merkur.

Reinhard mengatakan, dia sudah mengukur kekuatan suara bel sapi itu yang ternyata mencapai 109 desibel atau setara dengan suara bor mesin.

Sementara di desa itu terdapat peraturan yang membatasi kekuatan suara maksimal adalah 60 desibel di siang hari dan 45 desibel di malam hari. "Istirahat di malam hari menjadi hal yang mustahil dengan suara bel-bel itu," tambah Reinhard.

Demi mengurangi keluhan tetangganya itu, Regina melepas tiga kalung bel dari sapi-sapinya. Namun, satu ekor sapi masih mengenakan bel agar jika sapi itu kabur maka Regina dengan mudah bisa menemukannya kembali.

Regina menambahkan, pagar yang dialiri arus listrik tak cukup untuk mencegah kaburnya ternak. Sapi-sapi itu, lanjut Regina, sudah pernah kabur beberapa waktu lalu.

Penjelasan itu tak memuaskan Reinhard yang justru meminta Regina memasang pagar yang tak bisa diterobos sapi-sapinya. "Dia memiliki kewajiban untuk menjamin keamanan. Bel-bel itu merupakan sebuah polusi suara yang tak perlu," ujar Reinhard.

Reinhard lalu meminta Regina menjaga sapi-sapinya pada jarak minimal 100 meter dari kediamannya. Namun, permintaan itu ditolak dengan alasan lahan tempat sapi-sapi merumput itu terlalu sempit.

Reinhard masih mencoba berkompromi dengan meminta Regina melepas kalung sapi-sapinya dalam waktu dua hari. Saat permintaan itu tak diindahkan Regina, maka Reinhard mengadukan masalah ini ke pengadilan distrik Miesbach.

Dua pekan lalu, pengadilan memberikan surat kepada Regina yang berisi keputusan bahwa sapi-sapi perempuan itu, jika masih mengenakan kalung bel, harus berada 100 meter dari kediaman Reinhard pada pukul 19.00-07.00.

Jika perintah pengadilan ini dilanggar maka Regina terancam hukuman denda 250.000 euro atau sekitar Rp 3,8 miliar. atau hukuman kurungan selama enam bulan. Mendapatkan perintah pengadilan itu, Regina kini yang ingin mengajukan banding ke pengadilan yang lebih tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com