Tembok sepanjang 160 km itu akan dibangun oleh tentara dan diharapkan selesai akhir tahun 2015, seperti diumumkan Perdana Menteri Tunisia, Habib Essid, lewat stasiun TV pemerintah.
Seorang pria bersenjata menembaki para turis di kawasan wisata Sousse, akhir Juni, dan menewaskan 39 orang.
Seifeddine Rezgui, yang menggunakan senjata Kalashnikov dalam serangan itu sebelum ditembak mati oleh aparat keamanan, diduga mendapat latihan di Libya.
Setelah serangan tersebut, Tunis sempat memberlakukan keadaan darurat.
Keamanan juga ditingkatkan di kawasan-kawasan wisata dengan pengerahan lebih dari 1.400 petugas bersenjata.
Pekan lalu, PM Essid mengatakan Rezgui kemungkinan mendapat latihan dari kelompok Ansar al-Sharia di Libya walau sebelumnya kelompok yang menamakan diri Negara Islam mengaku berada di belakang serangan tersebut.
Delapan orang sudah ditangkap karena tuduhan berkomplot dengan Rezgui dan pemerintah mengatakan sudah membongkar jaringan yang dianggap bertanggug jawab atas serangan Sousse.
Serangan Sousse ini merupakan yang kedua dalam waktu tiga bulan yang menghantam industri pariwisata, yang amat penting bagi perekenomian negara itu.
Bulan Maret, dua pria bersenjata menewaskan 22 orang di Museum Bardo yang berada di ibu kota Tunisia, Tunis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.