Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Evakuasi Sisir WNI di RS Kathmandu

Kompas.com - 02/05/2015, 03:53 WIB

KATHMANDU, KOMPAS.com - Tim Penyelamat dan Evakuasi WNI di Nepal menyisir empat rumah sakit (RS) yang tersebar di kawasan Ibu Kota Kathmandu untuk mencari keberadaan enam WNI yang hingga saat ini belum dapat dihubungi.

Hernawan Abid dari Direktorat Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI/BHI) Kementerian Luar Negeri RI di Kathmandu, Jumat, mengatakan bahwa enam WNI yang belum dapat dihubungi tersebut adalah turis di Nepal, atas nama Dewi Pancaringtyas Asih, Meliana Tamoina, Ananda Paulina, Ahza Garti, Vita Gunawan, dan Cheryl Wini.

Tim penyisir RS di Kathmandu terdiri atas unsur dua pejabat Kemlu dua orang, dua pejabat TNI AU, dua relawan Tunas Hiking Club (THC)dan dua jurnalis.

RS Teaching University (TU) menjadi tempat pertama yang didatangi karena merupakan RS umum pusat di Kathmandu, dan tim langsung menuju ke bagian forensik.

Menurut dokter forensik RS TU, Rijen Shrestha, semua jenazah warga negara asing dan yang belum teridentifikasi dibawa ke tempat tersebut untuk diotopsi.

"Ada ratusan mayat di sini yang belum teridentifikasi," kata dia.

Namun, hingga saat ini, Shrestha menambahkan belum ada jenazah WNI yang diotopsi olehnya.

Menurut dia, ada empat jenazah warga negara asing yang dibawa dari Langtang (tempat tiga WNI diduga hilang) belum teridentifikasi, tetapi kini sudah berhasil dikenali, yakni satu warga Estonia, satu warga Tiongkok dan dua warga Nepal.

Tim kemudian beranjak ke RS Bir. Di sana, tim tidak mendapatkan hasil karena hanya ada tiga warga negara asing yang dirawat di sana, yakni berasal dari Italia, Belanda, dan Tiongkok.

Rumah sakit ketiga yang didatangi adalah RS Internasional Norvic yang, berdasarkan keterangan seorang sukarelawan bernama Ikesh, dikenal sebagai tempat berobat para ekspatriat di Kathamandu.

Namun, tidak ada WNI yang dirawat di rumah sakit tersebut. Warga negara asing yang dirawat di sana berasal dari Jepang dan Tiongkok.

Setelah memeriksa hingga ke bagian ICU RS Norvic, tim melanjutkan ke RS Militer di Pangkalan Militer Nepal, namun hanya warga Nepal yang dirawat di sana.

Atas saran dari staf RS Militer, tim pergi ke Bandara Tribhuvan bagian kedatangan domestik karena korban bencana gempa yang dibawa ke Kathmandu, masuk melalui bandara tersebut.

Namun, otoritas bandara domestik Tribhuvan mengatakan bahwa mereka tidak memiliki data orang yang masuk karena hal itu menjadi wewenang Kementerian Dalam Negeri Nepal.

"Kalau memang Kementerian Dalam Negeri Nepal yang memiliki data itu, kita akan masuk melalui konsul kehormatan RI untuk Nepal," kata Hernawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com