Keluarga Penumpang MH370 Asal China Berunjuk Rasa di Luar Kantor PM Malaysia

"Kami menginginkan sebuah penjelasan (dari PM Najib Razak). Dan kami meminta dia mencabut keputusan yang menyatakan hilangnya pesawat itu adalah sebuah kecelakaan," kata Kelly Wen, yang suaminya menjadi salah seorang penumpang MH370.

Bulan lalu, pemerintah Malaysia memutuskan hilangnya Malaysia Airlines yang belum dapat dijelaskan sebagai sebuah kecelakaan dan menyatakan 239 penumpang beserta awaknya tewas.

Keputusan itu memicu protes dari keluarga penumpang di Malaysia dan China yang selama ini mengkritik cara maskapai dan pemerintah Malaysia menangani tragedi itu.

Pekan lalu, sebanyak 21 anggota keluarga penumpang asal China datang ke Malaysia untuk mengajukan protes secara langsung kepada pemerintah Malaysia.

Para keluarga penumpang ini berencana tetap berada di Malaysia pada perayaan Tahun Baru China hingga mereka mendapatkan jawaban yang memuaskan.

"Kami ingin mengatakan kepada perdana menteri Najib bahwa kami menginginkan keluarga kami kembali untuk merayakan festival musim semi," kata Kelly Wen merujuk pada liburan Tahun Baru China.

"Pemerintah Malaysia mengatakan keluarga kami sudah meninggal dunia namun mereka tidak memberikan buktinya. Hal ini tak bisa diterima," lanjut Kelly.

Mereka kemudian memberikan sebuah gulungan kertas berisi kaligrafi China yang intinya meminta agar keluarga mereka dikembalikan. Gulungan kertas itu diberikan kepada seorang utusan kantor perdana menteri Malaysia.

Selanjutnya, mereka menggelar doa tahun baru bersama di lapangan yang berada tak jauh dari kantor perdana menteri. Beberapa dari mereka berteriak kencang memanggil nama-nama keluarga yang menjadi penumpang MH370.