Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sajikan Daging Harimau Langka, Restoran di Moskwa Digerebek Polisi

Kompas.com - 05/02/2015, 18:14 WIB
MOSKWA, KOMPAS.com - Kepolisian Rusia menggerebek sebuah restoran di pinggiran ibu kota Moskwa karena menyediakan menu tak lazim yaitu daging harimau dan macan tutul Amur yang sangat langka dan dilindungi.

Dalam penggerebekan itu, polisi menyita daging seberat sekitar 50 kilogram yang diyakini polisi adalah sisa-sisa kedua hewan langka itu.

Polisi mencurigai restoran mewah itu tak hanya menjual daging hewan langka itu untuk disantap namun juga menjual sisa-sisa hewan tersebut ke pasar gelap Asia untuk dijadikan bahan ramuan tradisional.

"Kami bekerja berdasar asumsi bahwa hewan-hewan itu diburu dan dibunuh untuk restoran yang menyediakan makanan mewah dan eksotis bagi pelanggannya," kata juru bicara kepolisian Rusia.

"Ada kemungkinan sisa-sisa hewan itu bukan untuk dimasak namun dijual dengan harga tinggi ke pasar obat-obatan tradisional Asia. Satu kilogram daging harimau bisa dihargai 1.000 poundsterling (Rp 19 juta)," tambah polisi.

"Sementara harga kepala harimau bisa mencapai Rp 48 juta dan kulit bisa dihargai hingga Rp 135 juta di pasaran," lanjut dia.

Polisi juga menahan seorang pekerja restoran asal Vietnam yang diduga membunuh dan menyelundupkan hewan-hewan langka itu ke Moskwa.

Daging harimau cukup populer di kalangan warga kelas atas Rusia karena mereka yakin menyantap daging harimau bisa meningkatkan kemampuan seksual mereka.

Menurut catatan WWF, macan tutul dan harimau Amur adalah hewan langka yang terancam punah. Diperkirakan jumlah harimau Amur di alam bebas hanya berkisar 250 ekor, sedangkan macan tutul Amur jauh lebih sedikit yaitu kurang dari 30 ekor di alam bebas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com