Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata, "Selfie" Bisa Jadi Karya Jurnalistik dan Hasilkan Uang

Kompas.com - 13/11/2014, 10:27 WIB
KOMPAS.COM — Walau selfie dipandang sebagai bentuk modern dari narsisme, ada hal lain dari fenomena ini yang belum disadari masyarakat. Selfie bisa menjadi sebuah bentuk jurnalisme warga dan memiliki potensi bisnis, menawarkan uang sebagai bentuk pertukaran foto yang diunggah online.

Bangkitnya media sosial, yang dibarengi dengan maraknya penggunaan ponsel pintar, tablet, dan laptop, adalah faktor di balik munculnya bentuk baru fotografi, yakni selfie.

Seperti namanya, selfie meliputi wajah sang fotografer dalam jarak dekat, dengan rumah atau lokasi liburan sebagai latar belakangnya, menggambarkan apa pun, mulai dari potongan rambut baru hingga suasana hati yang buruk.

Selfie mudah dilakukan dan bahkan lebih mudah untuk diunggah ke media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Twitter.

Selfie sering diartikan sebagai bentuk narsisme dan dipandang sebagai fenomena fotografi yang secara spesifik dikaitkan dengan anak muda, tetapi ada alasan mengapa kita harus memperhatikan fenomena foto ini.

Potensi produktif dari selfie, misalnya, bisa dilihat dari pergerakan politik terbaru, seperti unjuk rasa di Hongkong, tempat di mana selfie secara tak sengaja menjadi bentuk jurnalisme foto warga. Selfie memungkinkan pelakunya untuk menandakan kehadiran mereka, secara visual, pada peristiwa penting, seperti unjuk rasa, dan foto-foto ini memiliki kekuatan untuk menumbangkan liputan media yang mainstream.

Selfie cenderung muncul secara organik, dibuat oleh mereka yang hadir pada peristiwa itu dan kemudian beredar di antara sesama peserta, meningkatkan keaslian mereka.

Namun, apa perbedaan selfie dengan foto sehari-hari yang diambil warga pada saat ia menyaksikan suatu peristiwa atau mengikuti suatu acara?

Melihat potret wajah dengan ukuran close-up atau secara dekat adalah bedanya. Selfie memiliki narasi personal atas gambar di dalamnya, di mana orang yang ada dalam foto bukanlah sebuah obyek jauh dan pasif.

Dalam foto selfie, wajah dan tubuh disesuaikan sebagai kanvas untuk mengekspresikan diri. Disandingkan dengan latar belakang yang menarik, selfie dapat memicu rasa keintiman dan aksesibilitas di antara para pemirsanya.

Beberapa pengguna media sosial telah membuat seni ber-selfie naik derajat dan kini menghasilkan uang bagi mereka.

Para pengguna ini bisa diklasifikasikan sebagai mikro-selebriti media sosial. Mereka memiliki jumlah pengikut yang lumayan banyak, yang bisa dipengaruhi.

Penulis blog gaya hidup di Singapura adalah salah satu kelompok masyarakat yang memprofesionalkan selfie mereka demi keuntungan ekonomi. Para penulis blog ini secara hati-hati mengunggah selfie mereka, menciptakan keintiman dengan para pengikut, yang merupakan target.

Bahkan, ada perusahaan iklan yang mengkhususkan diri dalam mewakili para penulis blog populer dan pengguna media sosial. Setelah mereka diwakili, seorang manajer bekerja untuk menengahi kolaborasi dan kesepakatan antara pengiklan dan pengguna media sosial dalam pembahasan komisi.

Dari media sosial yang ada, Instagram muncul sebagai pilihan teratas di antara para pengiklan korporat, berkat tampilan foto yang dimilikinya.

Menampilkan foto berukuran kecil yang sudah disesuaikan ukuran file-nya, Instagram membuat para penggunanya mengakses dan mengunggah foto dengan mudah. Dengan aplikasi penyuntingan foto yang dimilikinya, para pengguna juga bisa "mempermak" foto yang akan diunggah supaya lebih banyak disukai pengguna lainnya.

Mereka yang menggunakan Instagram untuk keuntungan finansial juga harus menemukan cara untuk memasarkan produk dan pengalaman mereka secara kreatif. Sembari menampilkan produk sebagai fokus utama dari selfie atau foto yang mungkin menggambarkan sebuah rute, hal ini juga dapat dianggap sebagai upaya untuk "menjual".

Sementara itu, selfie dapat ditampilkan dalam kemasan yang bukan sebenarnya, dengan fokus pada "saya" dan "sekarang", fenomena ini juga tentang orang-orang biasa yang mencoba untuk menceritakan kisah mereka sendiri. Selfie menampilkan keaslian dan keintiman dan memiliki potensi ekonomi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com