Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberitaan Harusnya Fokus pada Kasus Pembunuhan, Bukan Identitas Mayang Prasetyo

Kompas.com - 09/10/2014, 16:39 WIB
BRISBANE, KOMPAS.com — Sejumlah aktivis transjender, pengamat, dan warga di Australia menyayangkan laporan di beberapa media mengenai kasus kematian Mayang Prasetyo. Pemberitaan seharusnya berfokus pada bagaimana kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) masih saja terjadi.

Beberapa media lokal di Australia mendapat sorotan terhadap cara mereka melaporkan kasus pembunuhan tragis yang menimpa Mayang Prasetyo, asal Indonesia.

Surat kabar Courier Mail adalah salah satunya. Pada Selasa (7/10/2014), surat kabar milik perusahaan Rupert Murdoch, NewsCorp, tersebut menampilkan Mayang yang mengenakan bikini, dengan headline "Monster Chef and The She Male" atau "Juru Masak Monster dan Waria".

Beberapa media pun menyebutkan bahwa Mayang adalah pekerja seks kelas internasional dengan bayaran tinggi.

Kelompok yang memperjuangkan hak asasi kaum gay dan transeksual di Brisbane, The Brisbane Trans Community, membuat petisi online yang menuntut agar Courier Mail meminta maaf atas laporannya tersebut, juga menulis kasus Mayang dengan lebih bertanggung jawab.

Hingga Kamis siang, atau dua hari sejak diluncurkan, petisi tersebut sudah mendapat lebih dari 25.000 pendukung.

Pengamat media di Indonesia dan dosen di Australian National University, Dr Ross Tapsell, mengatakan bahwa beberapa media, baik di Australia maupun Indonesia, telah membuat sensasi dari sebuah berita tragedi.

"Ini menjadi salah satu contoh kurangnya sikap menghargai dari beberapa media kepada korban dan keluarganya," ujar Tapsell kepada Erwin Renaldi dari ABC International.

"Pemberitaan ini menjadi salah satu kasus pertama ketika media di Australia dan Indonesia sama-sama membuat sebuah peristiwa menjadi sensasional."

Tapsell juga menyayangkan beberapa media yang memuat foto-foto seksi Mayang yang diambil dari akun Facebook milik Mayang. Tapsell mempertanyakan soal relevansi dan maksud dari beberapa media untuk melakukan hal tersebut.

Terlepas dari identitas seksual Mayang dan apa pun pekerjaannya, fokus yang perlu dikedepankan adalah soal kekerasan domestik, seperti kekerasan yang terjadi pada pasangan suami-istri, atau dikenal dengan istilah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

"Ya, fokusnya kini sudah lebih pada persoalan tubuhnya," tambah Tapsell. "Media harus memiliki alasan kuat untuk memuat foto-foto Mayang, apa kira-kira keuntungannya bagi publik," tekannya.

Keluhan mengenai pemberitaan kematian Mayang pun telah ditujukan kepada Dewan Pers Australia.

Sementara itu, komunitas transjender di kota Brisbane akan menggelar peringatan menyalakan lilin pada hari Jumat besok di New Farm Park.

Peringatan ini sekaligus untuk meningkatkan kepedulian soal kekerasan rumah tangga, pelecehan, dan penghinaan terhadap kaum transjender, serta kekerasan terhadap pekerja seks.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com