Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid Komunitas Indonesia di Brisbane Jadi Sasaran Vandalisme

Kompas.com - 24/09/2014, 22:41 WIB


Masjid milik komunitas Muslim Indonesia di Brisbane Selatan menjadi sasaran aksi vandalisme. Pelaku menuliskan kalimat bernada hinaan di sepanjang pintu masuk masjid tersebut.

Kalimat bertuliskan "Die. Muslims are evil and have no respect for our ways" itu dituliskan dengan cat semprot di pintu masuk masjid milik komunitas Muslim Indonesia di Rocklea.

Pemimpin komunitas Muslim dan polisi mendapatkan laporan insiden ini pada Rabu (24/9/2014) malam. Tim forensik dari kepolisian setempat sudah mulai melakukan investigasi.

Ini merupakan kedua kalinya rumah ibadah kaum Muslim di Queensland menjadi sasaran aksi vandalisme dalam kurun waktu kurang dari satu pekan terakhir. Sebelumnya masjid di Mareeba, utara jauh Queensland, juga mendapat serangan vandalisme, Jumat lalu.

Presiden Komunitas Islam Indonesia di Queensland, Hamid Mawardi, memuji respons cepat kepolisian Queensland dalam menindaklanjuti serangan vandalisme di Masjid Rocklea.

Mawardi mengaku tidak mengetahui sama sekali pelaku serangan vandalisme tersebut yang kemungkinan anak muda yang tidak paham.

"Saya rasa ini hanya salah persepsi. Kami tinggal di Australia dan karena itu kami adalah warga Australia juga," kata dia.

"Saya sudah tinggal di sini selama 4 tahun dan kami hidup damai dan bahagia dan siapa pun pelaku serangan ini. Kami mohon hormati kami sebagai warga Australia juga," demikian pinta Mawardi.

Polisi meminta warga tenang

Pada Rabu Sore, komisioner kepolisian Queensland, Ian Stewart, menyerukan agar warga tenang dan bersikap saling menghormati dalam menyikapi dan meningkatkan keprihatinan terkait ancaman yang dilakukan oleh kelompok teroris ISIS.

Stewart mengatakan, dia telah menemui pimpinan komunitas Muslim di Brisbane dan mengatakan polisi akan melakukan tindakan yang diperlukan untuk memastikan keamanan warga Muslim.

"Kami memiliki pandangan kuat kalau kelompok teroris ISIS itu bukan berdasarkan agama atau budaya, melainkan hanya berdasarkan pada persepsi yang mungkin berlangsung di sejumlah komunitas Muslim yang memiliki kaitan dengan para pelaku dari kejahatan keji yang dilakukan ISIS," paparnya.

"Mereka hanya orang-orang yang tidak menghormati kita maupun penganut agama dan kelompok agama tertentu," ujar dia.

Ian Stewart mengatakan, polisi akan menyewa lebih banyak petugas polisi Muslim berizin untuk memperbaiki komunikasi di dalam masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com