Berita berjudul "Johan Cruyff Meninggal Dunia" itu seharusnya hanya untuk keperluan uji coba sebuah perangkat lunak internal, tetapi secara tidak sengaja diterbitkan ke publik. Berita yang ternyata salah itu kemudian menyebar cepat di media sosial sebelum kemudian ditarik kembali.
Editor Volkskrant, Philippe Remarque, menyebut insiden itu sebagai sebuah "kesalahan bodoh" dan menyampaikan permintaan maaf kepada Cruyff, mantan bintang Ajax dan timnas Belanda yang juga pernah membesut Barcelona.
"Atas nama Volkskrant, saya meminta maaf kepada Johan Cruyff dan siapa saja yang terganggu dengan kesalahan ini," kata Remarque.
"Aplikasi ini sedang dicoba dan menggunakan berita rekaan hingga seorang teknisi membuat kesalahan saat melakukan uji coba dan mengakibatkan kehebohan. Tanpa sengaja berita rekaan ini menjadi berita utama," tambah Remarque.
Tak cukup lewat sang editor, harian itu juga memberikan penjelasan dan permintaan maaf lewat akun Twitter-nya. "Akibat sebuah kesalahan saat mencoba situs baru kami, secara tak sengaja kami memublikasikan sebuah berita soal kematian Johan Cruyff. Kami mohon maaf," demikian Volkskrant.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.