Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aparat Filipina Tangkap Jenderal Penculik Aktivis

Kompas.com - 12/08/2014, 19:00 WIB

MANILA, KOMPAS.com — Aparat keamanan Filipina, Selasa (12/8/2014), menangkap Jenderal Jovito Palparan untuk kasus penculikan terhadap dua aktivis perempuan pada 2008. Hingga kini, kedua aktivis perempuan itu belum ditemukan.

Jenderal Jovito Palparan yang jadi buronan sejak 2011 lalu diciduk di tempat persembunyiannya di pinggiran Manila. Kepada APTN, juru bicara militer Filipina Letkol Ramon Zagala mengatakan, penangkapan dilakukan oleh para petugas intelijen militer dan Biro Penyelidik Nasional (NBI).

Menteri Kehakiman Filipina Leila de Lima mengatakan, penangkapan Palparan menunjukkan tekad pemerintah Presiden Benigno Aquino II untuk menegakkan hak asasi manusia (HAM) dan "mengakhiri budaya impunitas", yang ditandai maraknya pelanggaran HAM pada masa pendahulunya, Presiden Gloria Arroyo.

Jovita Palparan (63) melarikan diri pada 2011 setelah pengadilan mengeluarkan perintah penangkapan untuk kasus penculikan dan penghilangan Karen Empeno dan Sherlyn Cadapan, dua aktivis kiri di Provinsi Bulacan.

Sang pensiunan mayor jenderal ini, saat kejadian itu, menjabat komandan unit militer setempat. Ia membantah segala tuduhan terkait dua mahasiswa perempuan yang sampai sekarang tak tentu rimbanya itu.

Pada masa kekuasaan Presiden Arroyo, antara tahun 2001-2010, sekitar 1.000 aktivis tewas dan hilang. Militer pada masa Presiden Arroyo melancarkan apa yang disebut perang habis-habisan melawan pemberontak komunis.

Titik terang muncul pada Senin (12/8/2014) ketika seorang petugas intelijen angkatan laut yang menerima kabar dari seorang informan memergoki Jenderal Palparan di tengah kerumunan di sebuah kawasan pinggiran di Manila. Demikian laporan APTN yang diperoleh dari sebuah sumber militer.

Pada tahun 2012, ketika perburuan terhadap Jenderal Palparan tak membuahkan hasil berarti, Presiden Aquino melipatgandakan hadiah bagi penangkapan Palparan serta mantan gubernur yang membunuh seorang aktivis lingkungan dan seorang bekas anggota kongres, yang membunuh istrinya, menjadi dua juta peso atau sekitar Rp 500 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com