Kepolisian Federal Australia (AFP) mengatakan telah menahan pria mabuk tersebut yang diketahui berasal dari sebuah permukiman di pinggiran timur kota Perth, Midland.
Setelah ditahan pria itu dijerat tuduhan melakukan perilaku tidak tertib serta menolak mengikuti petunjuk kru penerbangan. Pria berusia 22 tahun itu dijadwalkan tampil dipersidangan pengadilan pada Kamis (10/7/2014). Polisi menambahkan pria itu berada di bawah pengaruh alkohol dan zat adiktif lainnya.
Komandan Polisi Federal di Bandara, Terry Nunn mengatakan sikap kasar yang dilakukan pelaku menimbulkan resiko keselamatan bagi penumpang dan kru pesawat tersebut. "Kru penerbangan tidak boleh dilukai, diancam, atau diganggu ketika sedang bertugas,” katanya.
"Standar ini juga berlaku kepada penumpang, yang tidak layak diganggu ketenangannya dalam perjalanan mereka karena penerbangan mereka sampai ditunda atau dibatalkan,” tambahnya.
"AFP menangani masalah gangguan keamanan penerbangan ini dengan serius dan siapa saja yang berperilaku jahat, tidak pantas dan mengganggu atau mempermalukan staf penerbangan dapat diproses hukum,” tegasnya.
Virgin Australia mengkonfirmasi insiden ini terjadi pada penerbangan VA546 namun mereka tidak bersedia memberikan pernyataan mengenai insiden ini karena kasusnya sudah ditangani polisi.
Maskapai Virgin Airlines mengatakan seluruh penumpang telah diberangkatkan kembali dengan penerbangan pesawat berikutnya atau mendapat fasilitas akomodasi di Perth dan kembali terbang ke Sydney pada Kamis pagi.