Sebagaimana diberitakan VOA sebelumnya, tiga warga negara Indonesia tewas dan tiga lainnya luka-luka dalam kecelakaan mobil di Phoenix – Arizona pada 16 Mei lalu. Kecelakaan terjadi karena adanya sebuah kendaraan salah arah yang melaju kencang di Interstate 17 Southbound, dan menabrak mobil minivan yang dikemudikan oleh Harianto.
Tiga orang tewas di lokasi kejadian, tiga lainnya luka-luka termasuk seorang anak berusia sembilan tahun.
Tiga korban tewas diidentifikasi sebagai Evan Christian Hendriadi (50 tahun), Jenny Sudjono (70 tahun) dan Lioe Kim Tjhiuw (78 tahun).
Sementara korban luka-luka diidentifikasi sebagai Fenny Sudjono (47 tahun), Harianto (42 tahun) dan Ryan Christian (9 tahun). Fenny dan Harianto yang dirawat di John C. Lincoln-North Mountain Hospital, dan Ryan yang dirawat di Phoenix Children’s Hospital sudah diijinkan meninggalkan rumah sakit sejak pekan lalu.
KJRI LA dalam wawancara melalui telepon dengan VOA sebelumnya mengatakan keluarga Evan Christian Hendriadi sedang dalam perjalanan dari Florida menuju Los Angeles pasca upacara kelulusan anak pasangan Evan dan Jenny Sudjono. Mereka mengambil rute Florida, Albuquerque, New Mexico, Dallas hingga ke Arizona. Tragedi terjadi di jalan bebas hambatan I-17 Phoenix ketika minivan yang dikendarai ditabrak oleh sebuah mobil yang salah arah, yang dikendarai warga Amerika berusia 65 tahun.
Departemen Keselamatan Publik negara bagian Arizona mengatakan pengemudi mobil yang salah arah dan menabrak minivan itu luka parah namun diperkirakan akan selamat. Pengemudi itu diketahui mengkonsumsi obat-obatan resep dosis tinggi dan bisa menghadapi sejumlah tuntutan antara lain mengemudi kendaraan di bawah pengaruh obat (DUI), ugal-ugalan, penganiayaan berat, pembunuhan tingkat dua dan pemberian ganti rugi kriminal.
Sebelumnya, Departemen Keselamatan Publik negara bagian Arizona telah menerima beberapa telepon darurat 911 tentang adanya mobil yang salah arah dari arah Phoenix menuju ke utara. Sekitar enam polisi dan helikopter sedang berupaya mencegat mobil itu, bahkan berupaya melemparkan “speed-sticks” untuk mengempeskan ban mobil yang dikejar. Namun usaha mereka tidak berhasil karena faktor lapangan, di mana di sebelah timur terdapat tebing tinggi dan di sebelah barat ada jurang yang terjal. Jalur itu cukup sempit dengan dua jalur berlainan arah. Kecelakaan pun tak dapat dihindari.
Hingga berita ini dilaporkan, belum diketahui sampai sejauh mana proses hukum yang sedang berlangsung karena pihak KJRI Los Angeles sedang memusatkan perhatian pada upaya pemulihan ketiga korban yang dirawat di rumah sakit dan pemulangan tiga jenazah ke Surabaya.