"Jika rakyat Crimea melalui referendum menginginkan untuk bergabung dengan Rusia, kami pasti mendukung pilihan itu," kata ketua majelis tinggi parlemen Rusia, Valentina Matviyenko.
"Kami akan menghormati pilihan historis rakyat Crimea," sambung ketua majelis rendah parlemen Rusia, Sergei Naryshin.
Meningkatnya kemungkinan negeri berpenduduk 46 juta jiwa itu pecah antara bagian barat yang pro-Eropa serta bagian tenggara yang pro-Rusia membuat Presiden AS Barack Obama melakukan pembicaraan telepon selama satu jam dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Gedung Putih mengatakan, dalam pembicaraan telepon itu Presiden Obama menekankan bahwa langkah Rusia merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan Ukraina.
Aksi Rusia itu membuat AS dan Uni Eropa harus membuat sejumlah langkah sebagai respon situasi di Ukraina.
Sementara, Presiden Putin mencoba menurunkan ketegangan dengan menekankan bahwa kondisi di Ukraina seharusnya tidak perlu mengorbankan hubungan diplomatik AS-Rusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.