"Kami berharap beliau mendapatkan perawatan medis terbaik yang dibutuhkannya sejak lama," demikian pernyataan resmi Gedung Putih.
Sementara itu di Kiev, para pengunjuk rasa menguasai jalan-jalan di ibu kota Ukraina itu sambil merayakan bebasnya Tymoshenko. Meski demikian Viktor Yanukovych yang dipecat parlemen menegaskan dia masih memegang kekuasaan negeri itu.
Negeri bekas Uni Soviet itu, kini terpecah antara kelompok yang ingin lebih dekat ke Uni Eropa dan mereka yang masih setia kepada Rusia. Kini, situasi masih belum menentu.
Parlemen Ukraina, dalam kekosongan kekuasaan setelah Yanukovych mundur ke kota Kharkiv yang pro-Rusia, menetapkan pemilihan presiden baru akan digelar pada 25 Mei mendatang.
Tak berhenti di situ, parlemen kemudian memerintahkan pembebasan Yulia Tymoshenko, mantan perdana menteri yang juga rival utama Yanukovych dari penjara tempat dia ditahan sejak 2011 karena tuduhan "menyalahgunakan kekuasaan".
"Kami menyambut baik keputusan parlemen itu dan menyerukan pembentukan pemerintahan nasional yang terdiri atas para teknokrat," lanjut Gedung Putih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.