LAGOS, KOMPAS.com - Kepolisian di Ayetoro, Nigeria, menahan tiga orang dari sebuah sekolah karena melakukan penyiksaan terhadap murid-muridnya.
Dua murid di Sekolah Metorite, satu pria dan satu perempuan, diikat, dan kemudian disiksa karena mereka terlambat datang ke sekolah.
Diwartakan harian Nigeria Punch via BBC Kamis (17/5/2018), seorang polisi yang bernama Livinus tengah berpatroli pada Rabu pagi (16/5/2018) waktu setempat.
Dia kemudian melihat dua siswa tersebut tengah terikat di depan sekolah. Setelah memperkenalkan diri sebagai polisi, Livinus meminta mereka dibebaskan.
Baca juga: Menolak Dinikahkan, Remaja di AS Disiksa Orangtuanya
Si pemilik sekolah, Afolayan Joseph, menolak karena itu adalah hukuman atas keterlambatan mereka. Dia berujar tidak ada yang bisa mengubah keputusannya.
Karena itu, Livinus kemudian mencoba untuk melepaskan ikatan mereka. "Ketika saya melakukannya, tiba-tiba pemilik sekolah dan dua orang lainnya memukuli saya," ungkapnya.
Saat Livinus berusaha kembali ke mobil untuk mengambil borgol, Joseph dan dua orang lainnya menahan rekannya, Omaje Iremi, dan kemudian mencambuknya.
Livinus lalu memanggil bala bantuan dari Pos Polisi Itele, dan kemudian langsung menangkap Joseph beserta dua pelaku lainnya.
Juru bicara Kepolisian Ogun, Abimbola Oyeyemi berujar kalau pelaku terdiri dari pemilik, kepala sekolah, dan guru senior.
Ketiga pelaku tersebut telah ditahan, dan bakal segera dijerat dengan tuduhan melakukan penyiksaan kepada dua orang muridnya.
"Apa yang mereka lakukan adalah tindakan barbar, tidak dibenarkan, dan tentu saja tidak akan ditoleransi di masa depan," kata Oyeyemi.
Baca juga: Terlambat, Penumpang Coba Buka Pintu Pesawat dari Luar secara Paksa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.