Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Bakal Kekurangan Pasokan Sayur dan Buah

Kompas.com - 01/11/2017, 15:03 WIB
Veronika Yasinta

Penulis


LONDON, KOMPAS.com - Inggris bakal kekurangan pasokan sayur dan buah apabila pemerintah gagal menyetujui kesepakatan Brexit.

Dalam sebuah laporan yang dikeluarkan oleh RSA bagian komisi pangan, pertanian, dan pedesaan, menyebutkan, 35 porsi makanan dan sayuran, yang direkomendasikan untuk dimakan, hanya satu porsi yang dibudidayakan di Inggris.

Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) menyarankan tiap individu mengonsumsi sayur atau buah sebanyak 80 gram setara dengan lima porsi per hari.

Dilansir dari The Guardian, Rabu (1/11/2017), Direktur Komisi Pangan RSA, Sue Pritchard mengatakan, aksi Brexit menawarkan kesempatan besar bagi Inggris untuk memperbaiki pertanian dan suplai pangan.

Namun, belum adanya kesepakatan Inggris keluar dari Uni Eropa, justru berdampak buruk di sektor pangan.

Baca juga : Brexit Masuki Tahap Negosiasi Perdagangan

"Akan ada penundaan pengiriman barang di pelabuhan dan menganggu seluruh sistem pasokan pangan. Dampaknya akan sangat cepat," katanya.

Penelitian itu juga menemukan sebanyak 11 porsi buah dan sayur didatangkan dari negara anggota Uni Eropa lainnya. Sementara, 7 lainnya berasal dari berbagai negara di seluruh dunia.

Ada sekitar 9 jenis sayur dan buah yang tumbuh di Inggris. Jumlah itu setara dengan kebutuhan satu porsi asupan kebutuhan sayur dan buah bagi orang Inggris.

"Jika belum ada kesepakatan, maka sistemnya akan rapuh dan berdampak pada suplai pangan di Inggris," ucap Pritchard.

Mayoritas petani mendukung Inggris keluar dari Uni Eropa, tapi masalah lain justru muncul, yaitu terkait pekerja.

Serikat petani nasional Inggris menilai, hasil panen bisa membusuk di ladang, jika Inggris tak dapat menjamin kesepakatan yang memungkinkan puluhan ribu pekerja dari negara anggota bisa bekerja di pertanian Inggris.

Baca juga : Brexit Bakal Hantam Biaya Harian Masyarakat Inggris

Pemerintah Inggris juga menuai banyak kritik karena gagal membuat kemajuan berarti dalam negoisasi Brexit.

Pritchard menambahkan, meskipun kurang dari seperlima orang di Inggris tinggal di pedesaan, namun semua orang mengandalkan makanan dan air bersih dari desa.

Menurutnya, Brexit akan menjadi tantangan serius bagi komoditas pangan dan pertanian di Inggris.

"Ini memaksa kita untuk mengatasi kegagalan sistemik yang telah lama kita abaikan," ucapnya.

Baca juga : Cokelat Batangan Kini Dilarang di RS Inggris, Ada Apa?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com