Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Warga Brasil yang Berencana Serang Olimpiade Dikirim ke Penjara

Kompas.com - 05/05/2017, 06:13 WIB

RIO DE JANEIRO, KOMPAS.com - Sebuah pengadilan di wilayah selatan Brasil, Kamis (4/5/2017), memutuskan delapan orang warga negeri itu bersalah merencanakan teror terhadap Olimpiade Brasil.

Hakim di pengadilan Curitiba memutuskan kedelapan orang itu dijatuhi hukuman penjara antara lima hingga 15 tahun.

Mereka sebelumnya ditangkap menjelang digelarnya Olimpiade di negeri Amerika Selatan itu karena merekrut dan mempromosikan terorisme.

"Mereka bersuka ria dan merasakan aksi terorisme yang terjadi di seluruh dunia, merilis video eksekusi ISIS, dan memerintahkan sumpah setia kepada pemimpin ISIS," kata Hakim Marcos Josegrei da Silva saat membacakan amar putusan.

Baca: Brasil Waspadai ISIS Mungkin Menargetkan Olimpiade Rio

Kedelapan orang itu, lanjut hakim, juga mendiskusikan sejumlah titik yang akan menjadi sasaran serangan di Brasil.

"Sasaran itu adalah warga asing yang menonton Olimpiade, kaum homoseksual, umat Syiah, dan umat Yahudi," lanjut hakim.

"Mereka juga memberi instruksi cara membuat bom, menggunakan pisau, dan mendapatkan senjata api," lanjut hakim.

Mereka, masih kata hakim, juga mendiskusikan terorisme secara daring, terutama lewat aplikasi Telegram, serta beberapa cara komunikasi pribadi lainnya.

Sementara itu, jaksa penuntut Rafael Brum mencatat, dalam kedelapan orang ini pada September tahun lalu, dalam sebuah diskusi, menyatakan sudah saatnya mempraktikkan teori yang mereka bicarakan selama ini.

"Mereka juga menyatakan ingin mengambil keuntungan dari digelarnya Olimpiade," papar jaksa Rafael Brum.

Aparat penegak hukum mengutamakan komunikasi kedelapan orang itu pada periode pertengahan Maret hingga 21 Juli 2016.

Saat itulah penangkapan pertama dilakukan lewat sebuah operasi dengan nama sandi "Hashtag".

Kala itu, Menteri Kehakiman Alexandre de Moraes menggambarkan kedelapan orang itu sebagai "kelompok amatiran dan tak terorganisasi".

Baca: Catatan Perolehan Medali Indonesia di Olimpiade

Dia juga mengatakan, mereka tak memiliki target yang jelas dan membantah kelompok tersebut memiliki kaitan dengan ISIS.

"Beberapa dari mereka menyatakan loyalitas kepada ISIS, tetapi tak ada kontak personal dengan organisasi itu," ujar Moraes.

Satu-satunya tindakan paling konkrit dari kelompok ini adalah upaya menghubungi penjual senjata gelap di Paraguay untuk membeli sepucuk senapan serbu AK-47.

Anggota kelompok ini juga saling mendorong rekannya untuk mulai berlatih bela diri, meski ajakan itu baru muncul dua pekan sebelum Olimpiade digelar.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com